Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26771
Title: | Kelimpahan Penggerek Buah Kopi Hypothenemus Hampei (Coleoptera : Curculionidae) Serta Intensitas Kerusakan pada Perkebunan Kopi Monokultur dan Polikultur di Kabupaten Toba |
Other Titles: | Abundance of Coffee Berry Borer Hypothenemus Hampei (Coleoptera: Curculionidae) and Intensity of Damage to Monoculture and Polyculture Coffee Plantations in Toba Regency |
Authors: | Gaol, Sadrak Lumban |
metadata.dc.contributor.advisor: | Vajri, Indri Yanil |
Keywords: | Coffea sp.;Hama;kelimpahan;PBKo;tingkat kerusakan |
Issue Date: | Sep-2024 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;198210062 |
Abstract: | Kopi (Coffea spp.) merupakan komoditas perkebunan terpenting di Indonesia yang menyokong pertumbuhan perekonomian. Salah satu kendala dalam usaha kebun kopi adalah serangan Hypothenemus hampei atau penggerek buah kopi (PBKo). Populasi dan tingkat serangan PBKo akan dipengaruhi oleh pola tanam yaitu monokuktur dan polikultur. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pola tanam terhadap kelimpahan dan tingkat kerusakan PBKo pada perkebunan kopi. Penelitian dilakukan dengan metoda eksploratif di sentra perkebunan kopi di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan pola tanam yaitu Desa Motung (monokultur) dan Desa Sionggang Utara (polikultur) Kabupaten Toba. Parameter yang diamati adalah kelimpahan dan tingkat serangan PBKo pada perkebunan kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkebunan kopi pola tanam monokutur memiliki kelimpahan dan tingkat serangan tertinggi dibandingkan pola tanam polikultur. Pada pola tanam monokultur, rata-rata populasi PBKo adalah 10,06 ekor/perangkap/malam dan 2 ekor/buah dengan persentase dan intensitas serangan berturut-turut adalah 35,95% dan 47,91%. Pada pola tanam polikultur, rata-rata populasi PBKo adalah 5,10 ekor/perangkap/malam dan 5 ekor/buah dengan persentase dan intensitas serangan berturut-turut adalah 26% dan 36,64%. Meskipun pola tanam monokultur dan polikultur menunjukkan kategori kerusakan yang sama yaitu kategori sedang, namun pola tanam monokultur mampu menekan tingkat kerusakan hingga 30,76% dibandingkan pola tanam monokultur. |
Description: | 50 Halaman |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26771 |
Appears in Collections: | SP - Agricultural Technology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
198210062 - Sadrak Lumban Gaol Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography | 1.75 MB | Adobe PDF | View/Open |
198210062 - Sadrak Lumban Gaol Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 529.95 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.