Pertanggungjawaban Pidana terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pengeroyokan (Studi Putusan. No.124/Pid.Sus Anak/2023/Pn.Lbp)

Abstract

Kekerasan pengeroyokan merupakan tindak pidana yang dilakukan tidak hanya oleh orang dewasa saja tetapi juga dapat dilakukan anak. permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaturan hukum terhadap tindak pidana pengeroyokan di Indonesia dan bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap anak pelaku tindak pidana pengeroyokan berdasarkan putusan pengadilan no. 124/Pid. Sus Anak/2023/Pn Lbp jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian yuridis normatif dengan data sekunder serta teknik pengumpulan data studi kepustakaan yang dianalisis secara kualitatif. pengaturan hukum terhadap tindak pidana pengeroyokan dapat ditemukan dalam pasal 170 KUHP pertanggungjawaban pidana terhadap anak pelaku tindak pidana pengeroyokan yakni dijatuhi pidana 1 tahun 8 bulan dan pidana 2 tahun penjara yang tidak sesuai dengan asas keadilan mempertimbangkan korban yang telah meninggal dunia serta keadaan keluarga korban dan tidak sesuai dengan amanah Dalam kuhp pasal 170 kuhp. Assault-related violence is a criminal act not only committed by adults but also by minors. The issues in this research were how the legal regulation concerning assault crimes is applied in Indonesia and how criminal liability for minors as perpetrators of assault crimes is determined based on court decision no. 124/Pid. Sus Anak/2023/P.n Lbp. The type of research used was normative juridical research with secondary data and data collection techniques based on literature study, analyzed qualitatively. The legal regulation concerning assault crimes can be found in Article 170 of the Criminal Code. Criminal liability for minors as perpetrators of assault crimes was a sentence of 1 year and 8 months and 2 years in prison, which was inconsistent with the principle of justice, considering the victim's death and the victim's family's situation, and was not in line with the mandate in Article 170 of the Criminal Code.