Pola Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan terhadap Penyajian Informasi Mengenai Walikota Medan Melalui Instagram

Abstract

Penyebaran informasi yang dilakukan melalui media sosial, Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan melakukan tugas dan tanggung jawabnya selaku bagian dari instansi pemerintah yang memberikan informasi mengenai seputra Kota Medan. Informasi ini disebarluaskan melalui berbagai media yang ada, diantaranya laman facebook, website, instagram, twitter serta youtube. Dalam pengelolaannya tersendiri Instagram yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan terdapat dua yaitu, Instagram @diskominfomedan dan juga Instagram @pemko.medan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dan faktor penghambat Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan dalam penyajian informasi melalui instagram. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respon) oleh Hovland 1953 Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan, bahwa pola komunikasi yang terjalin di Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan adalah pola komunikasi sekunder yang dimana pada pola komunikasi ini komunikator memberikan pesan kepada khalayak ramai menggunakan perantara atau media kepada komunikan yaitu Masyarakat Kota Medan, dan juga ada beberapa faktor penghambat dalam penyajian informasi di Instagram yaitu mulai dari faktor internal dari preferensi yang berbeda dan kurangnya evaluasi dan proyeksi dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan itu sendiri. The dissemination of information is carried out through social media, the Medan City Communication and Information Service carries out its duties and responsibilities as part of a government agency that provides information about Medan City. This information is disseminated through various existing media, including Facebook pages, websites, Instagram, Twitter and YouTube. In its management, Instagram managed by the Medan City Communication and Information Service has two, namely Instagram @diskominfomedan and also Instagram @pemko.medan. The purpose of this study was to determine the communication patterns and inhibiting factors of the Medan City Communication and Information Service in presenting information via Instagram. The theory used in this study is the S-O-R (Stimulus-Organism-Response) theory by Hovland 1953. The research method used is a qualitative research method that is descriptive. Data collection techniques in this study are observation, interviews, and documentation. Based on the research results, it was found that the communication pattern established in the Medan City Communication and Information Service is a secondary communication pattern where in this communication pattern the communicator provides a message to the public using an intermediary or media to the communicant, namely the Medan City Community, and there are also several inhibiting factors in presenting information on Instagram, namely starting from internal factors from different preferences and lack of evaluation and projection from the Medan City Communication and Information Service itself.