Gambaran Coping Stress pada Perempuan Dewasa Awal yang Mengalami Fatherless

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran Coping stress pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di Gerakan Sumut Mengajar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sampel dari penelitian ini adalah 65 orang relawan Gerakan Sumut Mengajar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu total sampling. Alat ukur penelitian ini menggunakan skala Coping stress yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh lazarus (1984). Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana gambaran Coping stress pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di Gerakan Sumut Mengajar. Dapat disimpulkan bahwa gambaran Coping stress pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di Gerakan Sumut Mengajar tergolong sedang, dan dari kedua jenis Coping stress, bersadarkan jenis problem focus coping terdapat aspek yang paling sering digunakan yaitu aspek planful problem solving. Dan aspek yang paling dominan digunakan oleh para relawan pada jenis emotional focused coping ialah Accepting Responsibility. Dan secara keseluruhan gaya coping yang paling sering digunakan oleh relawan ialah aspek Accepting Responsibility dengan nilai empirik 18,20 dan aspek terendah yaitu Escape Avoidance dengan nilai empirik 10. This study was conducted to see the picture of Coping stress in early adult women who experience fatherlessness in Gerakan Sumut Mengajar. The research method used is a method with a descriptive quantitative approach. The sample of this study was 65 volunteers of Gerakan Sumut Mengajar. The sampling technique in this study used a non-probability sampling technique, namely total sampling. The measuring instrument of this study used a Coping stress scale which was compiled based on aspects proposed by Lazarus (1984). The data analysis used was descriptive analysis to clearly describe the picture of Coping stress in early adult women who experience fatherlessness in Gerakan Sumut Mengajar. It can be concluded that the picture of Coping stress in early adult women who experience fatherlessness in Gerakan Sumut Mengajar is classified as moderate, and from the two types of Coping stress, based on the type of problem focus coping, there is an aspect that is most often used, namely the aspect of planful problem solving. And the most dominant aspect used by volunteers in the emotional focused coping type is Accepting Responsibility. And overall the most frequently used coping style by volunteers is the Accepting Responsibility aspect with an empirical value of 18.20 and the lowest aspect is Escape Avoidance with an empirical value of 10.