Analisis Kelayakan Usaha Tani Kelapa Sawit Rakyat (Studi Kasus: Desa Bukit Harapan Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil)

Abstract

Kelapa Sawit adalah satu komoditas perkebunan yang memliki peran yang cukup penting dalam perekonomian indonesia sebagai penghasil devisa negara setelah minyak dan gas. Meningkatnya kebutuhan minyak nabati domestik serta besarnya potensi ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/cpo) telah memicu pesatnya pertumbuhan luas kebun sawit di tanah air. Pada tahun 1980, luas lahan kebun sawit hanya 295 ribu hektar, tapi 30 tahun kemudian bertambah berlipat-lipat. Menurut data direktorat jenderal perkebunan kementerian pertanian, pada 2019, luas perkebunan kelapa sawit di indonesia diperkirakan telah menjadi 14,68 juta hektar, atau bertambah hampir 50 kali lipat. Study ini bertujuan 1)Untuk Mengetahui gambaran kegiatan usahatani kelapa sawit rakyat di Desa Bukit Harapan Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. 2) Untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh dari usahatani kelapa sawit rakyat di Desa Bukit Harapan. 3) Untuk Mengetahui Kelayakan usahatani kelapa sawit Rakyat DiDesa Bukit Harapan. Metode penelitian adalah metode studi kasus. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantatif . Hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Petani rata-rata memiliki lahan luas 3 hektar dengan menggunakan peralatan pertanian seperti parang, gancu/tojok, cangkul, grobak/cangkul,dodos,egrek,sprayer, dan keranjang gandeng. Jarak tanam kelapa sawit di desa penelitian menjadi dua , yaitu 8x9m dan 9x9 m pupuk yang digunakan NPK, mutiara, dolomit, kiserit , TSP, urea, dan KCL, Pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun. Jenis hersida yang digunakan mecangkup Gramxone, paratop, roundup, dan bablas, dengan penyemprotan 2kali dalam setahun. 2) Pendaptan Usahatani kelapa sawit rakyat di Desa Bukit Harapan Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil dengan Rata-rata pendapatan petani sebesar Rp1.856.016 /Ha/Bln. 3) Hasil Analisis Kelayakan Usahatani Kelapa Sawit Rakyat di Desa Bukit Harapan. Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Menunjukan Nilai R/C Ratio sebesar 4,67 dan Nilai B/C Ratio sebesar 3,67. Dengan nilai R/C dan B/C yang Lebih dari 1, Hal ini Menunjukkan bahwa usahatani kelapa sawit rakyat layak diusahakan. Palm Oil is a plantation commodity that plays a significant role in the Indonesian economy as a foreign exchange earner after oil and gas. The increasing demand for domestic vegetable oil and the large potential for exporting crude palm oil (CPO) have triggered the rapid growth of oil palm plantations in the country. In 1980, the area of ​​oil palm plantations was only 295 thousand hectares, but 30 years later it increased many times over. According to data from the Directorate General of Plantations, Ministry of Agriculture, in 2019, the area of ​​oil palm plantations in Indonesia is estimated to have reached 14.68 million hectares, or increased almost 50 times. This study aims to 1) To find out the description of the activities of smallholder oil palm farming in Bukit Harapan Village, Gunung Meriah District, Aceh Singkil Regency. 2) To find out how much income is obtained from smallholder oil palm farming in Bukit Harapan Village. 3) To find out the feasibility of smallholder oil palm farming in Bukit Harapan Village. The research method is a case study method. The data analysis used is quantitative descriptive analysis. The results of the research conducted can be concluded as follows: 1) Farmers have an average land area of ​​3 hectares using agricultural equipment such as machetes, gancu/tojok, hoes, carts/hoes, dodos, egrek, sprayers, and double baskets. The distance between oil palm plants in the research village is two, namely 8x9m and 9x9 m. The fertilizers used are NPK, pearls, dolomite, kiserit, TSP, urea, and KCL. Fertilization is carried out twice a year. The types of herbicides used include Gramxone, paratop, roundup, and bablas, with spraying twice a year. 2) Income from smallholder oil palm farming in Bukit Harapan Village, Gunung Meriah District, Aceh Singkil Regency with an average farmer income of Rp1,856,016 / Ha / Month. 3) Results of Feasibility Analysis of Smallholder Oil Palm Farming in Bukit Harapan Village. Gunung Meriah District, Aceh Singkil Regency, Aceh Province. Shows an R/C Ratio Value of 4.67 and a B/C Ratio Value of 3.67. With R/C and B/C values ​​of more than 1, this shows that smallholder oil palm farming is feasible.