Peranan Pemerintah Desa Dalam Penanggulangan Stunting Di Desa Aek Tangga Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara

Abstract

Stunting merupakan suatu permasalahan status gizi kronik pada balita yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang anak yaitu tinggi badan tidak sesuai atau kurang dari standar usia anak lainnya. Desa Aek Tangga merupakan salah satu desa yang memiliki total stunting tertinggi di Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara dengan total stunting mencapai 17 jiwa, diperlukan peranan pemerintah desa dalam menanggulangi kasus stunting ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan pemerintah desa dalam penanggulangan stunting di Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara. Landasan Teori yang digunakan yaitu Teori Suhardhono (2016) peran pemerintah desa dibagi menjadi tiga yaitu, sebagai fasilitator, mobilisitator, dan regulator. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Pemerintah Desa Aek Tangga sebagai fasilitator, mobilisitator, dan regulator dalam upaya penanggulangan stunting sudah berjalan dengan baik. Pemerintah desa memberikan bantuan makanan tambahan, melakukan imunisasi rutin, menimbang balita setiap bulan, dan bekerja sama dengan petugas puskesmas dan petugas dinas kesehatan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan stunting dan pola hidup sehat. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat dan kurangnya infrastruktur kesehatan masih menjadi hambatan terhadap efektivitas program. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi yang lebih besar antara pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat untuk menurunkan angka stunting di desa ini. Stunting is a chronic nutritional status problem in toddlers caused by a lack of nutritional intake over a long period of time, which can result in impaired growth and development of children, namely height that is not in accordance with or less than the standard age of other children. Aek Tangga Village is one of the villages with the highest total stunting in Garoga District, North Tapanuli Regency with a total of 17 people stunting, the role of the village government is needed in overcoming this stunting case. The purpose of this study was to analyze the role of the village government in overcoming stunting in Aek Tangga Village, Garoga District, North Tapanuli Regency. The theoretical basis used is Suhardhono's Theory (2016) the role of the village government is divided into three, namely, as a facilitator, mobilizer, and regulator. The research method used is a qualitative approach using data collection techniques in the form of interviews, observations and documentation. The results of the study showed that the role of the Aek Tangga Village Government as a facilitator, mobilizer, and regulator in efforts to overcome stunting has been going well. The village government provides additional food assistance, carries out routine immunizations, weighs toddlers every month, and collaborates with health center officers and health service officers to conduct socialization and education on stunting prevention and healthy lifestyles. Although various efforts have been made, challenges such as low public awareness and lack of health infrastructure are still obstacles to the effectiveness of the program. Therefore, there needs to be greater synergy between the government, health workers and the community to reduce stunting rates in this village.