Pelaksanaan Restorative Justice Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Pada Wilayah Hukum Polres Padangsidimpuan

Abstract

Kota Padangsidimpuan sebagai salah satu kota yang berkembang di Provinsi Sumataera Utara telah menyebabkan padatnya arus lalu lintas yang berdampak pada meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Di tahun 2021, kecelakaan lalu lintas sebanyak 31 kasus, dan menurut di tahun 2022 sebanyak 32 kasus. Hal ini menjadikan penanganan kecelakaan lalu lintas harus lebih intensif oleh aparat kepolisian. Terhadap penanganan kecelakaan lalu lintas dapat diselesaikan dengan penerapan restorative justice apabila memenuhi syarat formil dan materil. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kota Padangsidimpuan, meneliti tentang upaya penal dan non penal penanganan tindak pidana pelanggaran lalu lintas yang menyababkan kematian dan luka-luka di Kota Padangsidimpuan dan meneliti tentang penerapan restorative justice terhadap kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Padangsidimpuan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Data yang didapat dengan teknik studi kepustakaan dan studi lapangan. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan konseptual dan perundang-undangan. Hasil penelitian nya adalah Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi 4 faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yakni faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan. Upaya penal penanganan tindak pidana pelanggaran lalu lintas yang menyababkan kematian dan luka-luka di Kota Padangsidimpuan dengan melakukan penyelidikan dan penyidikan kejahatan lalu lintas. Sedangkan upaya non penal yang dilakukan oleh Polres Padangsidimpuan yakni dengan upaya preventif berupa Melakukan Sosialisasi Bahaya Pelanggaran Lalu lintas, menertibkan rambu-rambu, melakukan operasi atau razia lalu lintas dan melakukan kordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan untuk ketertiban rambu-rambu lalu lintas. Padangsidimpuan City as one of the developing cities in North Sumatra Province has caused dense traffic flow which has an impact on increasing traffic accidents. In 2021, there were 31 traffic accidents, and according to 2022 there were 32 cases. This makes the handling of traffic accidents have to be more intensive by the police. The handling of traffic accidents can be resolved by implementing restorative justice if it meets formal and material requirements. This study aims to examine the factors causing traffic accidents in Padangsidimpuan City, to examine penal and non-penal efforts to handle criminal acts of traffic violations that cause death and injury in Padangsidimpuan City and to examine the application of restorative justice to traffic accidents in the jurisdiction of the Padangsidimpuan Police. The research method used is normative juridical with secondary data sources consisting of primary, secondary and tertiary legal materials. Data obtained using literature study techniques and field studies. The data analysis used is qualitative with a conceptual and legislative approach. The results of the study are that traffic accidents are influenced by 4 main factors that cause accidents, namely human factors, vehicle factors, road factors and environmental factors. Penal efforts to handle criminal acts of traffic violations that cause death and injury in Padangsidimpuan City by conducting investigations and investigations of traffic crimes. While non-penal efforts carried out by the Padangsidimpuan Police are preventive efforts in the form of Conducting Socialization of the Dangers of Traffic Violations, regulating signs, conducting traffic operations or raids and coordinating with the Padangsidimpuan City Transportation Agency for orderly traffic signs.