Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap pada PKS Rambutan PTPN III

Abstract

Energi adalah kebutuhan pokok manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Perkembangan teknologi dan industri yang pesat akan mendorong peningkatan kebutuhanenergi. Salah satu energi yang sangat besar pemanfaatannya adalah energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus bertambah mulai dari rumah tangga, perusahaan/ pabrik, perkantoran, dan lain–lain. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan dunia industri semakin pesat. Salah satunya ialah industri pengolahan kelapa sawit. Dalam proses pengolahan kelapasawit menjadi minyak mentah (crude oil palm)dan inti sawit (kernel)diperlukan energi listrikuntuk menggerakkan seluruh mesin produksi di dalam pabrik. Oleh karena listrik yangdiperlukan dalam proses pengolahan kelapa sawit sangat besar dan tidak memungkinkanuntuk seluruhnya disuplai dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), maka setiap Pabrik KelapaSawit memiliki pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di dalam proses pengolahan kelapa sawit. Untuk memenuhi kebutuhan listrik industri PLTUdipilih sebagai sumber energy listrik dimana steam (uap) sebagai energy kinetik yangmenggerakkan turbin, bahan bakar untuk menghasilkan uap seperti, serabut (fiber), cangkang (shell), tandan kosong (empty bunch), juga mudah diperoleh karena merupakanlimbah dari pengolahan kelapa sawit (CPO dan kernel), dan harganya relatif murahdibanding bahan bakar fosil. Selain itu,instalasi ini mudah dan hemat biaya operasional dalam pembuatan dan penggunaannya, serta mudah dalam perawatannya. Oleh sebab itu, tujuan pembuatan laporan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yangMempengaruh Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pada PKS Rambutan PTPNIII.Dilakukan dengan pengambilan data secara langsung pada saat perubahan kinerja yangdilihat pada panel control Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta melakukanpengecekan pada bagian-bagain yang dinilai mampu mempengaruhi kinerja PLTU.