Faktor Faktor Penentu Adopsi Inovasi pada Usahatani Cabai Merah (Study Kasus: Adopsi Pupuk Organik Di Desa Balna, Kecamatan Sumbul Pegagan, Kabupaten Dairi)

Abstract

Salah satu produk hortikultura yang menjadi unggulan sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran. Salah satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat adalah cabai. Yang menjadi lokasi sentra budidaya cabai merah yaitu di Dairi, Kecamatan Sumbul Pegagan Desa Balna merupakan salah-satu desa yang membudidayakan cabai merah yang mengarah semiorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adopsi inovasi PASMO (Asam Amino) untuk pengolahan lahan terhadap peningkatan produksi cabai merah keriting di Desa Balna Kecamatan Sumbul Pegagan Dairi. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengan metode purposive (sengaja). Metode Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus. Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam (Indept Interview). analisis data peneliti menggunakan model interaktif Miles dan Huberman.Hasil penelitian ini petani merasa tidak ada kerumitan atau kesulitan dalam menggunakan PASMO, sehingga tingkat keinginan petani mencoba PASMO tinggi. Adoption atau penerimaan pada segi perawatan menggunakan PASMO lebih mudah sehingga petani memutuskan untuk selanjutnya tetap memakai PASMO pada musim tanaman cabai merah selanjutnya. One of the leading horticultural products in the agricultural sector in Indonesia is vegetables. One vegetable commodity that is highly needed by almost everyone from various levels of society is chili. The location of the red chili cultivation center is in Dairi, Sumbul Pegagan District. Balna Village is one of the villages that cultivates red chilies that are semi-organic. This study aims to determine the adoption process of PASMO (Amino Acid) innovation for land management to increase the production of curly red chilies in Balna Village, Sumbul Pegagan District, Dairi. The determination of the location of this study was carried out using a purposive method. The sampling method was carried out using a census method. Data collection techniques in qualitative research were carried out through in-depth interviews. Data analysis by researchers used the interactive model of Miles and Huberman. The results of this study showed that farmers felt there were no complications or difficulties in using PASMO, so the level of farmer's desire to try PASMO was high. Adoption or acceptance in terms of maintenance using PASMO was easier so that farmers decided to continue using PASMO in the next red chili planting season.