Komunikasi Islam Era Digital

Abstract

Manusia dalam hidup mempunyai banyak keinginan dan kebutuhan. Terkait hal ini menurut Maslow yaitu terdapat berbagai macam, diantaranya kebutuhan physiologis yakni berupa rasa haus dan lapar, kebutuhan terhadap rasa aman yakni dari gangguan/ ancaman baik jiwa maupun harta serta jaminan hari tua, terus kebutuhan sosial, rasa cinta dan memiliki (sense of belonging), serta kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri. Komunikasi termasuk bagian dari aktualisasi diri (Pawit dan Priyo, 2010: 81). Jauh sebelum Maslow dalam literatur klasik seorang intlektual muslim Imam Abu Ishak al-Syatiby membagi kebutuhan manusia dalam tiga kategori dharuriyyat, hajiyyat dan tahsiniyyat. Dharuriyyat yaitu menyangkut hal-hal mendasar yang harus ada pada manusia agar hidup dapat berlangsung, baik menyangkut kemaslahatan dunia maupun agama. Terkait hal ini diantaranya adalah kebutuhan akan hidup beragama, kebutuhan untuk menjaga keturunan dan kebutuhan terhadap harta. Berikutnya hajiyyat yaitu kebutuhan manusia agar hidup lebih mudah, gampang dan tidak membuat orang menjadi susah. Adapun tahsiniyyat yaitu kebutuhan terkait dengan kenyamanan seperti makan dengan kualitas baik, minuman yang lezat dan tinggal di perumahan yang mewah. Kemudian, Ibnu Khaldun membagi kebutuhan manusia hanya dalam dua kategori, yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan pelengkap. Dharuriyyat dan hajiyyat yang dikemukakan Syatibi tadi termasuk dalam kebutuhan pokok, dan selain itu termasuk dalam kebutuhan pelengkap (Hefni, 2015: 64).