Evaluasi Kinerja Beton dengan Material Substitusi Berbasis Bahan Alam

Abstract

Beton merupakan material konstruksi utama yang banyak digunakan karena kekuatan tekan yang tinggi dan durabilitasnya. Namun, produksi semen sebagai bahan utama beton berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon dioksida (CO₂), sehingga diperlukan inovasi material yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini mengevaluasi pemanfaatan Bubuk Kulit Kopi Robusta (BKKR) sebagai substitusi parsial semen dalam beton guna mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan konstruksi. Variasi kadar substitusi BKKR yang digunakan adalah 10%, 12%, dan 14% terhadap berat semen, dengan beton normal K-250 sebagai kontrol. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah dilakukan pada umur 14 dan 28 hari untuk menilai dampak substitusi terhadap sifat mekanik beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BKKR mempengaruhi karakteristik beton, dengan kadar optimal yang masih mempertahankan sifat mekaniknya sesuai standar konstruksi. Selain itu, pemanfaatan limbah pertanian ini berpotensi mengurangi pencemaran lingkungan serta menyediakan alternatif material yang lebih berkelanjutan dalam industri konstruksi. Concrete is a widely used primary construction material due to its high compressive strength and durability. However, the production of cement, the primary ingredient in concrete, significantly contributes to carbon dioxide (CO₂) emissions, necessitating innovation in more environmentally friendly materials. This study evaluated the use of Robusta Coffee Husk Powder (BKKR) as a partial cement substitute in concrete to reduce environmental impacts and improve construction sustainability. The substitution levels of BKKR used were 10%, 12%, and 14% of the cement weight, with normal K-250 concrete as a control. Compressive strength and splitting tensile strength tests were conducted at 14 and 28 days to assess the impact of substitution on the mechanical properties of concrete. The results showed that the use of BKKR affected the characteristics of concrete, with an optimal level that still maintained its mechanical properties according to construction standards. In addition, the utilization of this agricultural waste has the potential to reduce environmental pollution and provide a more sustainable material alternative in the construction industry.