Analisis Manajemen Pengendalian Waktu dengan Pendekatan Metode CPM & PERT Proyek Peningkatan Jalan Alternatif Medan - Brastagi - Kutalimbaru

Abstract

Infrastruktur jalan merupakan faktor krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Oleh karena itu, penyediaan infrastruktur jalan yang memadai melalui alokasi anggaran investasi yang memadai sangat penting bagi pembangunan ekonomi daerah. Investasi dalam pembangunan jalan dan jembatan memiliki dampak yang luas, menguntungkan pengguna jalan dan pembangunan wilayah secara keseluruhan. Studi ini menggunakan Metode Jalur Kritis (CPM) dan Teknik Evaluasi dan Tinjauan Program (PERT), dengan studi kasus pada ruas jalan Medan–Brastagi–Kutalimbaru. Tujuan utamanya adalah menentukan jalur kritis dan menghitung implikasi biaya percepatan proyek menggunakan metode PERT pada rute alternatif ini. Implementasi metode PERT mengidentifikasi jalur kritis yang melibatkan aktivitas A, D, E, dan F, dengan perkiraan waktu penyelesaian proyek 129,6 hari (dibulatkan menjadi 130 hari) dan probabilitas keberhasilan 99,99%. Dengan menggunakan metode CPM, proyek dapat dipercepat 15 hari dengan biaya tambahan Rp 22.560.000,00, sedangkan metode PERT memungkinkan pengurangan 13 hari dengan biaya tambahan Rp 16.920.000,00. Durasi proyek standar ditetapkan 130 hari, dengan metode CPM mengoptimalkannya menjadi 128 hari, sedangkan metode PERT mempersingkat durasi proyek awal dari 143 hari menjadi 130 hari. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan metode crash program untuk percepatan proyek memengaruhi penjadwalan dan menyebabkan perubahan biaya pelaksanaan proyek. Road infrastructure is a crucial factor in supporting the economic growth of a region. Therefore, the provision of appropriate road infrastructure through adequate investment budget allocation is essential for regional economic development. Investments in road and bridge construction have a broad impact, benefiting both users and the overall development of the area. This study employs the Critical Path Method (CPM) and Program Evaluation and Review Technique (PERT), with a case study on the Medan–Brastagi–Kutalimbaru road. The primary objective is to determine the critical path and calculate the cost implications of project acceleration using the PERT crashing method on this alternative route.The implementation of the PERT method identifies the critical path involving activities A, D, E, and F, with an estimated project completion time of 129.6 days (rounded to 130 days) and a success probability of 99.99%. Using the CPM method, the project can be expedited by 15 days with an additional cost of Rp 22,560,000.00, whereas the PERT method allows for a 13-day reduction with an additional cost of Rp 16,920,000.00. The standard project duration is set at 130 days, with the CPM method optimizing it to 128 days, while the PERT method shortens the initial project duration from 143 days to 130 days.These findings indicate that the application of the crash program method for project acceleration affects scheduling and leads to changes in project implementation costs