Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Harga Saham Sektor Agribisnis Indeks Lq45

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel makro ekonomi, yaitu inflasi, suku bunga, dan nilai tukar, terhadap pergerakan harga saham sektor agribisnis yang terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang dari ketiga variabel tersebut terhadap harga saham agribisnis. Data yang digunakan merupakan data runtun waktu bulanan periode Januari 2013 hingga Desember 2023 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM), yang dipilih karena mampu menangkap hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara variabel-variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi, suku bunga, dan nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sektor agribisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Secara khusus, inflasi dan suku bunga cenderung memiliki hubungan negatif dengan harga saham, sedangkan nilai tukar menunjukkan pengaruh yang bervariasi tergantung pada struktur operasional perusahaan. Uji Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) mengkonfirmasi besaran dan arah pengaruh dari masing-masing variabel makroekonomi terhadap harga saham. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi investor dalam membuat keputusan investasi di sektor agribisnis, membantu perusahaan agribisnis merancang strategi keuangan yang adaptif, serta menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut di bidang pasar modal dan makroekonomi. This study aims to analyze the influence of macroeconomic variables, namely inflation, interest rates, and exchange rates, on the price movements of agribusiness sector stocks listed in the LQ45 Index on the Indonesia Stock Exchange. The analysis was conducted to determine the short-term and long-term effects of these three variables on agribusiness stock prices. The data used is monthly time series data from January 2013 to December 2023 obtained from the Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. The analytical method used is the Vector Error Correction Model (VECM), which was chosen because it is able to capture the short-term and long-term relationships between the variables studied. The results show that inflation, interest rates, and exchange rates have a significant influence on agribusiness sector stock prices, both in the short and long term. Specifically, inflation and interest rates tend to have a negative relationship with stock prices, while the exchange rate shows a varying effect depending on the company's operational structure. Impulse Response Function (IRF) and Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) tests confirm the magnitude and direction of the influence of each macroeconomic variable on stock prices. This research is expected to provide insights for investors in making investment decisions in the agribusiness sector, help agribusiness companies design adaptive financial strategies, and serve as a reference for further research in the fields of capital markets and macroeconomics.