Pola Komunikasi Interpersonal Konselor Pada Pecandu Narkoba di Loka Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal konselor dalam mendampingi pecandu narkoba di Loka Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang empatik dan tidak menghakimi berperan penting dalam keberhasilan rehabilitasi. Namun, terdapat hambatan seperti rasa malu, ketakutan, dan ketidakstabilan emosi yang menghambat keterbukaan pecandu.Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola komunikasi interaksional yang bersifat dua arah dan saling timbal balik membantu membangun kepercayaan. Hambatan yang muncul meliputi faktor psikologis, tekanan sosial, trauma, serta ketidakstabilan emosi akibat penggunaan narkoba. Oleh karena itu, pendekatan komunikasi yang adaptif dan lingkungan rehabilitasi yang kondusif diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pemulihan. This study aims to determine the interpersonal communication patterns of counselors assisting drug addicts at the National Narcotics Agency Rehabilitation Center in Deli Serdang Regency. This study used qualitative methods using participant observation and in-depth interviews. The results showed that empathetic and non-judgmental interpersonal communication plays a crucial role in successful rehabilitation. However, barriers such as shame, fear, and emotional instability hinder addicts' openness. This study concluded that two-way, reciprocal communication patterns help build trust. These barriers include psychological factors, social pressure, trauma, and emotional instability due to drug use. Therefore, an adaptive communication approach and a conducive rehabilitation environment are needed to improve recovery effectiveness.