Evaluasi Kinerja Ruas Jalan Thamrin Kota Medan Sumatera Utara

Abstract

Kota Medan saat ini mengalami transformasi signifikan untuk menjadi kota metropolitan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan, jasa, dan berbagai sektor lainnya. Persoalan transportasi di Kota Medan mirip dengan tantangan yang dihadapi oleh kota-kota besar lain di Indonesia. Masalah initimbul dari ketidak seimbangan antara jumlah kendaraan dan kapasitas jalan, rendahnya kualitas sumber daya manusia yang menggunakan jalan raya, serta kurangnya sarana pendukung transportasi seperti marka jalan, lampu lalu lintas, jembatan penyeberangan, fasilitas pejalan kaki, dan infrastruktur yang sesuai dengan jenis kendaraan yang digunakan. Oleh karena itu Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ruas jalan Thamrin Kota Medan metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) dan Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja ruas jalan Thamrin Kota Medan dengan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah peneliti lakukan, berikut merupakan kesimpulan yang peneliti tarik dari penelitian ini yaitu: Pada rentang waktu 12.00 – 14.00, jumlah kendaraan yang melintas di Jalan Thamrin mencapai 18,143 kendaraan per jam. Hal ini menunjukkan bahwa pada jam tersebut, volume lalu lintas di Jalan Thamrin sangat padat, Kapasitas lalu lintas di ruas Jalan Thamrin dalam kondisi saat ini tercatat sekitar 14,857 kendaraan per jam, Derajat kejenuhan (DS) di ruas Jalan Thamrin saat ini adalah 0.98. Angka ini mengindikasikan bahwa ruas jalan hampir mencapai kapasitas maksimumnya. Namun, penting untuk memahami implikasi praktis dari nilai ini, seperti kemacetan lalu lintas atau peningkatan waktu perjalanan. Medan City is currently undergoing significant transformation to become a metropolitan city that functions as a center of government, trade, education, services, and various other sectors. The transportation problems in Medan City are similar to those faced by other large cities in Indonesia. This problem arose from the imbalance between the number of vehicles and road capacity, the low quality of human resources using the roads, and the lack of transportation support facilities such as road markings, traffic lights, pedestrian bridges, pedestrian facilities, and infrastructure appropriate to the types of vehicles used. Therefore, the purpose of this research was to analyze the performance of Thamrin Street in Medan City using the Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI) method and to find out the performance of Thamrin Street in Medan City by using the Indonesian Road Capacity Guidelines (PKJI) 2014. Based on theanalysis and discussion carried out by the researcher, the conclusions drawn from this research were as follows: During the period from 12:00 to 14:00, the number of vehicles passing through Thamrin Street reached 18,143 vehicles per hour. This showed that at that hour, the traffic volume on Thamrin Street was very dense. The current traffic capacity of Thamrin Street was recorded at around 14,857 vehicles per hour. The degree of saturation (DS) on Thamrin Street was currently 0.98. This figure indicated that the road segment was almost at its maximum capacity. However, it was important to understand the practical implications of this value, such as traffic congestion or increased travel time.