Implementasi Peraturan Wali Kota Medan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pengelolaan Persampahan Kepada Camat di Lingkungan Pemerintah Kotamedan (Studi Kasus di Kecamatan Medan Helvetia)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini berfokus pada implementasi Peraturan Wali Kota Medan Nomor 18 Tahun 2021 yang memberikan pelimpahan sebagian kewenangan pengelolaan persampahan kepada camat, khususnya di Kecamatan Medan Helvetia. Meskipun kebijakan ini bertujuan meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah, pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan seperti tumpang tindih kewenangan, keterbatasan anggaran dan fasilitas, serta lemahnya koordinasi antarinstansi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan tersebut di Kecamatan Medan Helvetia dengan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta merumuskan strategi optimalisasi pengelolaan persampahan berbasis kewenangan kecamatan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi terhadap aktor-aktor yang terlibat dalam pengelolaan sampah di tingkat kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan ini dipengaruhi oleh kedekatan antara kecamatan dan masyarakat, adanya program partisipatif seperti gotong royong dan edukasi lingkungan, serta koordinasi antara lurah dan kecamatan. Namun, hambatan yang dihadapi meliputi tumpang tindih peran dengan Dinas Lingkungan Hidup, keterbatasan sumber daya, dan lemahnya koordinasi lintas sektor. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan sinergi antarinstansi, inovasi program kebersihan, dan peran aktif masyarakat untuk mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. The issue addressed in this study focuses on the implementation of Medan Mayor Regulation Number 18 of 2021, which delegates part of the waste management authority to sub-district heads, specifically in Medan Helvetia District. Although this policy aims to improve the effectiveness of waste management, its implementation faces several challenges such as overlapping authorities, limited budgets and facilities, and weak inter-agency coordination. The purpose of this study is to analyze the implementation of the policy in Medan Helvetia District by identifying supporting and inhibiting factors, and to formulate strategies for optimizing waste management based on sub-district authority. The research method used is a qualitative approach, with data collected through observation, in-depth interviews, and document studies involving actors engaged in waste management at the sub-district level. The findings indicate that the success of the policy implementation is influenced by the close relationship between the subdistrict and the community, participatory programs such as communal clean-ups and environmental education, as well as coordination between urban village heads and the sub-district office. However, challenges include overlapping roles with the City Environmental Agency, limited resources, and weak cross-sector coordination. Therefore, enhancing inter-agency synergy, developing innovative sanitation programs, and encouraging active community involvement are essential to support the creation of a cleaner and healthier environment.