Analisis Kinerja Pegawai dalam Pelayanan Administrasi Kenaikan Gaji Berkala pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Langkat

Abstract

Penelitian ini menganalisis kinerja pegawai dalam pelayanan administrasi kenaikan gaji berkala di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Langkat. Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa meskipun kenaikan gaji berkala merupakan hak bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah memenuhi syarat, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala. Beberapa permasalahan yang ditemukan di BKD Kabupaten Langkat meliputi keterbatasan sumber daya manusia dalam menangani administrasi kepegawaian, kurangnya pelatihan bagi pegawai, serta sistem administrasi yang masih dilakukan secara manual sehingga memperlambat proses pelayanan. Kenaikan gaji berkala merupakan hak bagi setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelayanan administrasi kenaikan gaji berkala yang baik dan efektif sangat penting untuk mendukung kesejahteraan pegawai, meningkatkan motivasi kerja, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi kepegawaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis Dalam Penelitian Ini Menggunakan Teori Anwar Prabu Mangkunegara (2013:75). Data Penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dari pegawai BKD yang terlibat dalam proses administrasi kenaikan gaji berkala serta dari PNS yang menerima layanan. Analisis data dilakukan dengan memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dalam proses pelayanan administrasi, seperti efisiensi, akurasi, dan kecepatan dalam menyelesaikan proses kenaikan gaji berkala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai BKD Kabupaten Langkat dalam pelayanan administrasi kenaikan gaji berkala masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal kecepatan proses dan komunikasi yang lebih baik antara pegawai dan PNS yang dilayani. Beberapa kendala yang ditemukan meliputi keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya pelatihan, serta keterbatasan teknologi yang mendukung otomatisasi proses administrasi.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kinerja pegawai dalam pelayanan administrasi kenaikan gaji berkala pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Langkat telah terlaksana dengan baik tetapi belum berjalan dengan secara optimal,bahwa meskipun BKD Kabupaten Langkat telah menjalankan tugas administrasi kenaikan gaji berkala sesuai dengan regulasi yang berlaku, masih terdapat ruang untuk perbaikan dalam hal efisiensi dan kualitas pelayanan. Oleh karena itu, disarankan agar BKD meningkatkan kapasitas pegawai melalui pelatihan yang relevan, memperbaiki sistem teknologi informasi, serta mengadopsi pendekatan yang lebih proaktif dalam melayani PNS. This study analyzes employee performance in the periodic salary increase administration service at the Regional Civil Service Agency (BKD) of Langkat Regency. The findings indicate that although periodic salary increases are a right for qualified Civil Servants (PNS), their implementation still faces various obstacles. Some of the problems identified at the Langkat Regency BKD include limited human resources for personnel administration, lack of employee training, and a manual administration system that slows down the service process. Periodic salary increases are a right for every qualified Civil Servant (PNS) in accordance with applicable regulations. Good and effective periodic salary increase administration services are crucial to support employee welfare, increase work motivation, and ensure compliance with personnel regulations. This research employed a descriptive qualitative method with a case study approach. The analysis employed Anwar Prabu Mangkunegara's theory (2013:75). Data were collected through interviews, observations, and documentation from BKD employees involved in the periodic salary increase administration process and from civil servants who received the services. Data analysis was conducted by examining factors influencing employee performance in the administrative service process, such as efficiency, accuracy, and speed in completing the periodic salary increase process. The results of the study indicate that the performance of Langkat Regency Regional Personnel Agency (BKD) employees in the periodic salary increase administration service still needs improvement, particularly in terms of processing speed and better communication between employees and the civil servants served. Several obstacles identified include limited human resources, lack of training, and limited technology supporting the automation of administrative processes. The conclusion of this study is that employee performance in the periodic salary increase administration service at the Langkat Regency Regional Personnel Agency (BKD) has been implemented well but not optimally. Although the Langkat Regency BKD has carried out its periodic salary increase administration duties in accordance with applicable regulations, there is still room for improvement in terms of efficiency and service quality. Therefore, it is recommended that the BKD increase employee capacity through relevant training, improving its information technology system, and adopting a more proactive approach in serving civil servants.