Implementasi Kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah V Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara.

Abstract

Permasalahan pada sektor ketenagakerjaan salah satunya adalah timbulnya kecelakaan kerja, untuk itu pemerintah perlu melakukan upaya untuk meminimalisasi timbulnya kecelakaan kerja dengan menerapkan Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik analisa data: 1). Pengumpulan data, 2). Reduksi data, 3). Pengolahan data dan 4). Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengacu pada teori Edward III dengan indikator komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Hasil penelitian bahwa imlementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 dari indikator komunikasi dan sumber daya belum berjalan dengan baik. Dari indikator komunikasi, berjalannya komunikasi masih kurang jelas dan kurang konsisten terutama dengan pihak eksternal. Dari segi sumber daya, Pegawai UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah V jumlahnya masih kurang dan kualitasnya belum memadai, sistem informasi yang tersedia belum memadai dan ketersediaan anggaran yang terbatas. Sedangkan dari indikator disposisi dan struktur birokrasi implementasi SMK3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 sudah berjalan dengan baik. Kendala yang dihadapi dalam implementasi SMK3 adalah pengetahuan dan kemampuan Pegawai yang tidak merata, terbatasnya anggaran yang tersedia akibat belum menjadi prioritas bagi pemangku kepentingan dan kurangnya kesadaran perusahaan mengenai pentingnya menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. One of the problems in the employment sector is the occurrence of work accidents, for this reason the government needs to make efforts to minimize the occurrence of work accidents by implementing an Occupational Safety and Health Management System (SMK3) in companies so that it can reduce the level of work accidents and work-related diseases in the workplace. The research method used is a qualitative method with data collection obtained from observation, interviews and documentation, with data analysis techniques 1). Data Collection, 2). Data Reduction, 3). Data Processing and 4). Drawing conclusions. The research results refer to Edward III's theory with indicators of communication, resources, disposition and bureaucratic structure. The research results show that the implementation of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) in accordance with Government Regulation Number 50 of 2012 in terms of communication and resources has not gone well. In terms of communication, communication is still unclear and inconsistent, especially with external parties. In terms of resources, the number of UPTD Labor Inspection Region V employees is still insufficient and the quality is inadequate, the available information system is inadequate and budget availability is limited. Meanwhile, in terms of disposition and bureaucratic structure, the implementation of SMK3 in accordance with Government Regulation Number 50 of 2012 has gone well. Obstacles faced in implementing SMK3 are uneven knowledge and abilities of employees, limited available budget due to not yet being a priority for stakeholders and lack of company awareness regarding the importance of implementing an Occupational Safety and Health Management System.