Strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal Dalam Mensosialisasikan Pemilihan Umum Tahun 2024

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan dalam Mensosialisasikan Pemilu Tahun 2024 pada Kabupaten Mandailing Natal meliputi permasalahan seperti adanya Geografis yang memiliki topografi beragam, mulai dari daerah pesisir hingga pegunungan yang sulit dijangkau. Hal ini menyebabkan aksesibilitas menjadi kendala besar dalam mensosialisasikan Pemilu, terutama daerah terpencil yang memerlukan waktu dan biaya ekstra untuk dicapai, adanya Infrastruktur yang terbatas, seperti jalan rusak dan minimnya fasilitas komunikasi. Adapun tujuan Penelitian ini untuk menganalisis Strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal dalam mensosialisasikan Pemilihan Umum Tahun 2024. Serta Untuk menganalisis faktor hambatan Strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal dalam mensosialisasikan Pemilihan Umum Tahun 2024. Hasil penelitian ini menggunakan indicator menurut teori Chandler (2015;64) meliputi yang pertama Formulasi Dan Sasaran Jangka Panjang dimana dalam hal ini sudah berjalan dengan baik karena dapat dilihat dari adanya strategi telah berdirinya program relawanrisasi dari masyarakat yg religius dibuktikan dari banyaknya berdiri pondok-pondok pesantren di madina, Kemudian yang kedua adanya Pemilihan Tindakan yang tepat dalam mensukseskan kegiatan Pemilihan Umum Tahun 2024 di Kabupaten Mandailing Natal sehingga masyarakat lebih paham akan proses pemilihan umum, Lalu yang ketiga adanya Alokasi Sumber Daya yang menjadi kendala oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Mandailing Natal ditemukan dalam mensosialisasikan pemilihan umum tahun 2024. Hal ini dapat dilihat dari Panitia ad hoc yang terkadang tidak memiliki keterikatan emosial yang kuat dengan lembaga karena tidak memiliki ikatan yang utuh, kemudian kurangnya anggaran yang menjadi kendala saat ini. Adapun Faktor hambatannya seperti adanya masyarakat yang merasa kegiatan politik pasti beriorentasi kepada uang sehingga masyarakat tidak bisa memisahkan penyelenggara dengan peserta pemilih dan untuk strateginya yaitu dengan melakukan pendekatan budaya dan memanfaatkan waktu yang efektif dan efisien This research is motivated by the existence of problems in Socializing the 2024 Election in Mandailing Natal Regency including problems such as the existence of Geography which has diverse topography, ranging from coastal areas to mountains that are difficult to reach. This causes accessibility to be a major obstacle in socializing the Election, especially remote areas that require extra time and costs to reach, Limited infrastructure, such as damaged roads and minimal communication facilities. The purpose of this study is to analyze the strategy of the Mandailing Natal Regency General Election Commission in socializing the 2024 General Election. And to analyze the inhibiting factors of the Mandailing Natal Regency General Election Commission's strategy in socializing the 2024 General Election. The results of this study use indicators according to Chandler's theory (2015; 64) including the first Formulation and Long-Term Targets which in this case have been running well because it can be seen from the existence of a strategy that has established a volunteer program from a religious community as evidenced by the many Islamic boarding schools in Madina, then the second is the selection of appropriate actions in making the 2024 General Election activities in Mandailing Natal Regency a success so that the community understands the general election process better, then the third is the Allocation of Resources which is an obstacle for the Mandailing Natal Regency General Election Commission found in socializing the 2024 general election. This can be seen from the ad hoc committee which sometimes does not have a strong emotional attachment to the institution because it does not have a complete bond, then the lack of budget which is the current obstacle. The inhibiting factors include the existence of people who feel that political activities are definitely oriented towards money so that people cannot separate the organizers from the voters and the strategy is to take a cultural approach and use time effectively and efficiently