Evaluasi Penerapan Area Traffica Control System terhadap Kinerja Persimpangan

Abstract

Persimpangan merupakan tempat pertemuan kendaraan dari berbagai arah. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perekonomian maka diikuti pula dengan meningkatnya jumlah pengguna jalan. Volume lalu lintas yang terus meningkat akan menyebabkan persimpangan yang merupakan titik kritis dari sistem lalu lintas kendaraan yang bertemu dari berbagai arah tidak mampu melayani kebutuhan yang meningkat tersebut. Maka dari itu diperlukan pengaturan lalu lintas atau ramburambu lalu lintas yang terencana dengan baik. Salah satu persimpangan yang sering mengakibatkan kemacetan terjadi di lokasi simpang empat lengan di jalan Letda Sujono, Mandala By Pass dan jalan Selamat Ketaren. Kemacetan yang terjadi di persimpangan ini umumnya disebabkan oleh perpotongan arus lalu lintas yang tidak teratur.Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah metode survei dan eksperimen. Data-data yang digunakan untuk analisa didapatkan dengan cara pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder sesuai dengan kebutuhan penelitian. Inventarisasi data diperoleh dengan melakukan survey langsung ke lapangan dan instansi-instansi terkait.Berdasarkan hasil hitungan yang diperoleh di lapangan kapasitas yang terjadi di simpang jalan Mandala pada hari Senin (pukul 17.00 – 18.00 WIB). Data tersebut diambil pada pengambilan survey paling puncak selama survey 3 hari di lapangan. Derajat kejenuhan yang terjadi di simpang jalan Mandala pada hari Senin pukul 17.00 – 18.00 WIB untuk masing-masing pendekat utara, barat, selatan, dan timur adalah 1,54 > 0,75 untuk semua pendekat, dengan nilai tundaan sebesar 467,11 det/smp dan tingkat kinerja pelayanan jalannya F (buruk sekali). Data tersebut diambil pada pengambilan survey paling puncak selama survey 3 hari di lapangan. Intersections are where vehicles from various directions meet. With increasing population and economic growth, the number of road users also increases. The ever-increasing traffic volume will cause intersections, which are critical points in the traffic system, to become unable to serve the increasing demand. Therefore, well-planned traffic management and traffic signs are necessary. One intersection that frequently causes traffic congestion occurs at the four-arm intersection on Jalan Letda Sujono, Mandala By Pass, and Jalan Selamat Ketaren. Congestion at this intersection is generally caused by the irregular intersection of traffic flows. The methodology used in this study was a survey and an experiment. The data used for analysis was obtained through primary and secondary data collection according to the research needs. The data inventory was obtained through direct surveys in the field and with relevant agencies. Based on field calculations, the capacity at the Mandala intersection on Monday (5:00 PM – 6:00 PM WIB) was determined. This data was collected during the peak traffic volume during the three-day field survey. The saturation level at the Mandala intersection on Monday from 5:00 PM – 6:00 PM WIB for each of the north, west, south, and east approaches was 1.54 > 0.75 for all approaches, with a delay of 467.11 sec/smp and a road service performance rating of F (very poor). This data was collected during the peak traffic volume during the three-day field survey.