Pertumbuhan dan produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Aplikasi Pupuk Kandang Sapi pada Tanah Aluvial

Abstract

Tanah Aluvial merupakan tanah yang terbentuk dari endapan material halus seperti pasir,debu,dan partikel liat dan memiliki ketersediaan unsur hara yang rendah. Oleh karena itu salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah aluvial yaitu dengan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang sapi. Salah satu tanaman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tanaman bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengarulh penggunaan pupulk kandang sapi telrhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2024 di Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian menggunakan rancangan Acak Kelompok Non Faktorial, dengan perlakuan pupuk kandang sapi, dengan 6 taraf perlakuan, K0= Kontrol, K1=140 g/Polybag, K2= 210 g/Polybag, K3= 280 g/Polybag, K4= 350 g/Polybag, K5= 420 g/Polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang sapi tidak signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah umbi, akan tetapi signifikan pada bobot umbi basah, dan bobot umbi kering. Dosis purpurk kandang sapi 420 g/polybag (30 ton/ha) merngkasilkan perrturmburhan dan produrksi terrbaik. Selain itu, pernggurnaan purpurk kandang sapi mampu memperbaiki sifat kimia tanah melalui peningkatan ketersediaan hara N,P dan K. Alluvial soil is soil formed from fine material deposits such as sand, dust, and clay particles and has low nutrient availability. Therefore, one alternative to increase the availability of alluvial soil nutrients is by adding organic matter in the form of cow manure. One of the plants used in this study is shallots. The purpose of this study was to determine the effect of the use of cow manure on the growth and production of shallots. This study was conducted from June to August 2024 in Sidodadi Village, Batang Kuis District, Deli Serdang Regency, North Sumatra Province. The study used a Non-Factorial Randomized Block Design, with cow manure treatment, with 6 treatment levels, K0 = Control, K1 = 140 g / Polybag, K2 = 210 g / Polybag, K3 = 280 g / Polybag, K4 = 350 g / Polybag, K5 = 420 g / Polybag. The results showed that cow manure did not significantly affect plant height, leaf number, and tuber number, but significantly affected wet tuber weight and dry tuber weight. A dose of 420 g of cow manure fertilizer per polybag (30 tons/ha) resulted in the best growth and production. Furthermore, the use of cow manure fertilizer improved soil chemical properties by increasing the availability of N, P, and K nutrients.