Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28133
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNasution, Alvin Hamzah-
dc.contributor.advisorSitorus, Nanang Tomi-
dc.contributor.authorAugustami, Mayang-
dc.date.accessioned2025-08-28T01:32:09Z-
dc.date.available2025-08-28T01:32:09Z-
dc.date.issued2025-01-20-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28133-
dc.description72 Halamanen_US
dc.description.abstractPeredaran narkotika merupakan perbuatan pidana yang mengedarkan narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaturan hukum bagi pelaku peredaran narkotika dan bagaimana pertimbangan hukum hakim bagi pelaku tindak pidana yang melakukan peredaran narkotika berdasarkan putusan nomor 1069/Pid.Sus/2023/PN.Lbp. Metode penelitian yang digunakan dalam penelititan skripsi ini adalah yuridisnormatif dengan pendekatan melalui peraturan perundang-undangan dan kepustakan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaturan hukum bagi pelaku tindak pidana yang turut serta melakukan peredaran narkotika tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual dan menjadi perantara gelap narkotika golongan I diatur pada Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Pertimbangan hukum hakim secara yuridis berdasarkan putusan nomor 1069/Pid.Sus/2023/PN.Lbp berkeyakinan bahwa pelaku memiliki unsur kesengajaan untuk melakukan peredaran narkotika hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya barang bukti narkotika jenis sabu seberat 11,42 (sebelas koma empat dua) gram dan terdakwa mengakui bahwa narkotika jenis sabu tersebut adalah milik terdakwa sehingga sampai pada kesimpulan bahwa majelis hakim memiliki keyakinan bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana peredaran narkotika. Narcotics trafficking is a criminal act involving the distribution of narcotics without authorization or against the law. The purpose of this thesis is to determine the legal provisions for narcotics traffickers and the judge's legal considerations for perpetrators of narcotics trafficking based on decision number 1069/Pid.Sus/2023/PN.Lbp. The research method used in this thesis is juridical-normative, with an approach based on laws and regulations and literature. The results of this study indicate that the legal provisions for perpetrators of criminal acts who participate in narcotics trafficking without authorization or against the law, offering for sale, and acting as intermediaries for Class I narcotics are regulated in Article 114 paragraph (1) of Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics. The judge's legal considerations, based on decision No. 1069/Pid.Sus/2023/PN.Lbp, determined that the perpetrator had an element of intent to distribute narcotics. This was proven by the acquisition of 11.42 (eleven point four two) grams of methamphetamine as evidence. The defendant admitted that the methamphetamine belonged to him, thus concluding that the panel of judges believed the defendant was guilty of the crime of drug distribution.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;208400052-
dc.subjectNarkotikaen_US
dc.subjectTindak Pidanaen_US
dc.subjectCriminal acten_US
dc.subjectTurut Sertaen_US
dc.titleAnalisis Yuridis Bagi Pelaku Tindak Pidana yang Turut serta Melakukan Peredaran Narkotika (Studi Putusan Nomor: 1069/Pid.Sus/2023/PNLbp)en_US
dc.title.alternativeLegal Analysis for Criminal Act Perpetrators Who Participate in Narcotics Distribution (Decision Study Number: 1069/Pid.Sus/2023/PNLbp)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
208400052 - Mayang Augustami - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.84 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
208400052 - Mayang Augustami - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.