Analisis Nilai Tambah Olahan Sayur di Syifa Hidroponik Medan

Abstract

Nilai tambah adalah penambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan, atau penyimpanan dalam suatu proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan dari pengolahan sayur kangkung menjadi kangkung rendang, pengolahan sayur sawi menjadi keripik sawi, dan pengolahan sayur kale menjadi gabus kale serta untuk mengetahui rasio nilai tambah yang dihasilkan Syifa Hidroponik Medan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam satu bulan produksi, pengolahan kangkung rendang memperoleh penerimaan Rp8.000.000 dengan total biaya produksi Rp4.060.423, dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp3.939.577. Pada pengolahan keripik sawi memperoleh penerimaan Rp5.760.000 dengan total biaya produksi Rp3.424.335, dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp2.335.665. Pada pengolahan gabus kale memperoleh penerimaan Rp8.400.000 dengan total biaya produksi Rp4.350.866, dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp4.049.134. Pada pengolahan kangkung rendang memperoleh rasio nilai tambah 79,24%. Pada pengolahan keripik sawi memperoleh rasio nilai tambah 82,21%. Pada pengolahan gabus kale memperoleh rasio nilai tambah 76,77%. Berdasarkan hasil rasio nilai tambah yang didapatkan dari ketiga produk tersebut dimana kangkung rendang 79,24%, keripik sawi 82,21%, dan gabus kale 76,77% > 50% maka dapat disimpulkan bahwa nilai tambah pengolahan dari ketiga produk tersebut tergolong tinggi.