Analisis Peran Sektor Pertanian terhadap Perekonomian Kabupaten Asahan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor-sektor apa saja yang termasuk sektor basis (unggul) dan sektor non basis pada perekonomian Kabupaten Asahan. Suatu sektor perekonomian yang diketahui kinerjanya yang tercemin dari peran dari sektor yang berkaitan dengan sektor perekonomian basis atau non basis, peran sektor pertanian di Kabupaten Asahan tahun 2018-2022 dapat dilihat dari hasil analisis Location Qoutient (LQ)Dari hasil perhitungan terdapat tiga sektor yang merupakan sektor basis yaitu sektor pertanian,kehutanan dan perikanan dengan nilai LQ 1,712,sektor industri pengolahan dengan nilai LQ 1,127,dan sektor jasa lainnya dengan nilai 1,036.Sektor –sektor tersebut memiliki nilai LQ>1 yang artinya bahwa sektor-sektor tersebut merupakan sektor basis atau unggul.Sedangkan analisis Dinamic Loqation Quatient (DLQ) sektor pertanian tidak mengalami perubahan posisi dan diprediksi akan tetap menjadi sektor basis atau unggul dan sektor pertanian memiliki potensi dimasa akan mendatang yang dapat menopang perekonomian di Kabupaten Asahan. Namun untuk sektor yang menunjukkan peningkatan yang begitu signifikan adalah sektor penyediaan akomodasi makan dan minum dengan nilai DLQ 6,088, administrasi pemerintahan,pertahanan,dan jaminan sosial wajib dengan nilai DLQ 6,217, konstruksi dengan nilai DLQ 5,647,dan transportasi dan pergudangan dengan nilai DLQ 4,599. This study aims to analyze which sectors are considered basic (leading) and non-basic sectors in the Asahan Regency economy. The agricultural sector's role in Asahan Regency from 2018 to 2022 can be seen from the Location Quotient (LQ) analysis. The calculation reveals three basic sectors: agriculture, forestry, and fisheries with an LQ of 1.712, the manufacturing industry with an LQ of 1.127, and the other services sector with a value of 1.036. These sectors have LQ values ​​>1, indicating that they are basic or leading sectors. Meanwhile, the Dynamic Location Quotient (DLQ) analysis of the agricultural sector shows no change in position and is predicted to remain a basic or leading sector. The agricultural sector has potential to support the Asahan Regency economy in the future. However, the sectors that showed significant increases were the provision of food and beverage accommodation with a DLQ of 6.088; government administration, defense, and mandatory social security with a DLQ of 6.217; construction with a DLQ of 5.647; and transportation and warehousing with a DLQ of 4.599.