Analisis Hukum Atas Wanprestasi dalam Perjanjian Kesepakatan Pelunasan Pembayaran Jual Beli Atas Tanah

Abstract

Perjanjian dibuat untuk mengikat kedua belah pihak yang melakukan kesepakatan. Apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi maka perjanjian tersebut batal demi hukum. Perjanjian jual beli merupakan persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan sesuai waktu dan harga yang telah disepakati. Berdasarkan hal tersebut permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana akibat hukum yang ditimbulkan atas wanprestasi dalam perjanjian kesepakatan pelunasan jual beli atas tanah dan bagaimana pertimbangan hakim dalam mengadili perkara pada Putusan Nomor: 316/Pdt.G/2023/PN Mdn. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif dengan analisis data yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Metode studi pustaka (library research) dan metode studi lapangan (field research). Hasil penelitian adalah aturan hukum mengenai wanprestasi terhadap perjanjian jual beli diatur pada pasal 1238 BW. Akibat hukum dari wanprestasi dalam perjanjian jual beli atas tanah adalah pembatalan perjanjian, pembayaran ganti rugi, peralihan resiko dan pembayaran biaya perkara. Yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhi putusan adalah Eksepsi, bukti-bukti surat yang diajukan para pihak, dan Gugatan. Saran yang diberikan adalah para pihak yang akan melaksanakan perjanjian harus sudah memahami isi perjanjian, agar apabila terdapat suatu permasalahan, dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan apa yang sudah diatur dalam perjanjian tersebut. Majelis Hakim harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memperhatikan asas keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan.