Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28207
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSafitri, Sri Ariani-
dc.contributor.authorSinaga, Binter Ngolu-
dc.date.accessioned2025-09-02T08:38:51Z-
dc.date.available2025-09-02T08:38:51Z-
dc.date.issued2025-03-13-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28207-
dc.description73 Halamanen_US
dc.description.abstractSeiring dengan perkembangan teknologi, sayuran tidak hanya ditanam secara konvensional saja. Adanya keterbatasan lahan pertanian yang terjadi, terutama didaerah perkotaan membuat para petani berinovasi dan mulai menerapkan sistem berbudidaya tanpa tanah seperti hidroponik. Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik ini terbukti mengandung vitamin dan mineral yang lebih tinggi dari tanaman yang menggunakan sistem budidaya menggunakan tanah. Oleh karenanya, sayuran hidroponik dipercaya memiliki kualitas yang lebih baik dari sayuran konvensional biasanya. Perkembangan permintaan akan sawi hidroponik di Indonesia setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, namun data permintaan Sawi hidroponik yang menyatakan tingginya permintaan konsumen di Indonesia secara statistik belum ada, karena belum terdokumentasi dengan baik. (studi ini bertujuan 1) menganalisis kesediaan membayar (willingness to pay) Sawi Hidroponik di Syifa Hidroponik.2) menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar (wiliinggness to pay ) sawi hidroponik. Hasil penelitian yaitu variabel kualitas produk, harga dan pendapatan berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan membayar oleh konsumen atas sawi hidroponik. Sedangkan untuk variabel umur dan gaya hidup tidak berpengaruh terhadap peluang kesediaan membayar oleh konsumen atas sawi hidroponik. With the advancement of technology, vegetables are no longer limited to conventional cultivation. Limited agricultural land, especially in urban areas, has led farmers to innovate and begin implementing soil-free cultivation systems such as hydroponics. Plants grown hydroponically have been shown to contain higher levels of vitamins and minerals than plants grown using soil-based cultivation systems. Therefore, hydroponic vegetables are believed to be of better quality than conventional vegetables. Demand for hydroponic mustard greens in Indonesia tends to increase annually, but statistical data on the high consumer demand in Indonesia is not yet available because it is not well documented. This study aims to: 1) analyze the willingness to pay for hydroponic mustard greens at Syifa Hidroponik; 2) analyze the factors influencing the willingness to pay for hydroponic mustard greens. The results of the study indicate that product quality, price, and income significantly influence consumers' willingness to pay for hydroponic mustard greens. Meanwhile, age and lifestyle variables do not affect consumers' willingness to pay for hydroponic mustard greensen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;208220028-
dc.subjectHidroponik;en_US
dc.subjectRegresi Logistiken_US
dc.subjectWTP (Willingness to Pay)en_US
dc.titleAnalisis Kesedian Membayar (Willingness to pay) Sawi (Brassica Juncea L) Hidroponiken_US
dc.title.alternative(Studi kasus: UMKM Syifa Hidroponik kecamata Medan Area Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
208220028 - Binter Ngolu Sinaga - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography2.09 MBAdobe PDFView/Open
208220028 - Binter Ngolu Sinaga - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV653.48 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.