Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28210
Title: | Perbandingan Pendapatan Petani Jagung Hibrida (Zea Mays Var. Indentata) dan Jagung Lokal (Zea Mays Var. Indurata) di Desa Huta Gurgur 1 Kecamatan Silaen Kabupaten Toba |
Other Titles: | Comparison of Income of Hybrid Corn (Zea Mays Var. Indentata) and Local Corn (Zea Mays Var. Indurata) Farmers in Huta Gurgur 1 Village, Silaen District, Toba Regency |
Authors: | Siagian, Apriadi |
metadata.dc.contributor.advisor: | Ilvira, Rika Fitri |
Keywords: | perbandingan pendapatan petani jagung hibrida;jagung lokal;income comparison of hybrid;local corn farmers |
Issue Date: | 25-Mar-2025 |
Publisher: | UNIVERSITAS MEDAN AREA |
Series/Report no.: | NPM;208220060 |
Abstract: | Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan sektor pertanian yang banyak diusahakan oleh petani-petani di Indonesia. Jagung termasuk ke dalam kelompok bahan pangan nasional yang berkedudukan sebagai makanan pokok utama setelah padi sehingga disebut penyangga ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu tingkat permintaan dan kebutuhan akan komoditi jagung initergolong tinggi dan akan mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk Study ini bertujuan 1) Untuk mengetahui pendapatan petani jagung hibrida dan jagung lokal Di Desa Huta Gurgur 1 Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba. 2) Untuk Mengetahui perbandingan pendapatan petani jagung hibrida dan jagung lokal Di Desa Huta Gurgur 1 Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif mengacu pada pengujian data-data dimana pembicaraan dalam penelitian ini tergantung pada hasil yang ditunjukkan dari perkiraan-data yang digunakan. Hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Total biaya usahatani jagung hibrida sebesar Rp 17.211.236/permuism tanam sedangkan total biaya jagung lokal yaitu sebesar Rp 10.378.830/permusim tanam. Maka dapat disimpulkan total biaya petani jagung hibrida lebih besar dibandingkan dengan jagung lokal kecil. 2) Penerimaan usahatani jagung hibrida sebesar Rp 26.649.524/permusim tanam sedangkan penerimaan usahatani jagung lokal sebesar Rp 19.375.000/permusim tanam. Maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan usahatani jagung hibrida yang lebih besar di bandingkan penerimaan usahatani jagung lokal. 3) Pendapatan usahatani jagung hibrida sebesar Rp 9.572.476/permusim tanam sedangkan penerimaan usahatani jagung lokal sebesar Rp 8.997.428/permusim tanam. Maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan usahatani petani jagung hibrida lebih besar di bandingkan pendapatan usahatani jagung lokal. |
Description: | 124 Halaman |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28210 |
Appears in Collections: | SP - Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
208220060 - Apriadi Siagian - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography | 3.39 MB | Adobe PDF | View/Open |
208220060 - Apriadi Siagian - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 514.78 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.