Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28218
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSiregar, Taufik-
dc.contributor.authorTarigan, Wira Yudha Endika-
dc.date.accessioned2025-09-02T09:59:30Z-
dc.date.available2025-09-02T09:59:30Z-
dc.date.issued2024-08-28-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28218-
dc.description66 Halamanen_US
dc.description.abstractPidana mati adalah suatu hukuman yang sangat berat yang bisa berikan kepada para pelaku kejahatan narkotika di Indonesia. Penerapan pidana mati ini di Indonesia masih menjadi perdebatan diantara masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah metode penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau bahan sekunder berkala. Pengaturan Hukum Tentang Pidana Mati Dengan Masa Percobaan Bagi Pelaku Tindak Pidana Narkotika Dilihat secara yuridis, pengenaan ancaman secara pidana mati tertulis dalam aturan KUHP, dalam aturan ini terdapat 6 (enam) tindak pidana yang diberikan ancaman berupa pidana mati. Dapat dilihat pada Pasal 104 KUHP, selain itu pada Pasal 111 Ayat 2 KUHP, dapat ditemukan juga pada Pasal 124 ayat 3 KUHP, Pasal 140 Ayat 4, lalu juga Pasal 340 KUHP dan untuk terakhir Pasal 365 ayat 4 KUHP. Relevansi Penjatuhan Mati Dengan Masa Percobaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Narkotika Dalam Kajian Hukum Undang-Undang Nomor 1 tahun 2023 Tentang KUHP, dimana pemberian sanksi pidana bersyarat pada terpindana narkotika dapat diberikan ketika telah terpenuhinya syarat-syarat pemidanaanya. Dalam hal ini pidana mati ketika sudah tidak menjadi pidana pokok di dalam UU KUHP, maka dibutuhkan pertimbangan dan keyakinan yang sangat penting untuk penjatuhan pidana mati atau hukumannya lebih rendah. Death penalty is the most severe form of punishment that can be imposed on narcotics offenders in Indonesia. The implementation of capital punishment in Indonesia remains a subject of debate among the public. This research employs a normative legal research method, which is conducted by examining library materials or secondary legal sources. Legal Regulation of the Death Penalty with Probation for Narcotics Offenders: Juridically, the imposition of the death penalty is stipulated in the Indonesian Criminal Code (KUHP). Within the KUHP, there are six criminal acts subject to the death penalty. These can be found in Article 104, Article 111 paragraph (2), Article 124 paragraph (3), Article 140 paragraph (4), Article 340, and Article 365 paragraph (4). Relevance of Imposing the Death Penalty with Probation on Narcotics Offenders: Based on the study of Law Number 1 of 2023 concerning the Criminal Code, conditional sentencing for narcotics offenders may be applied once the requirements for punishment are fulfilled. In this context, as the death penalty is no longer classified as a principal punishment in the new Criminal Code, careful consideration and strong judicial conviction are required in determining whether to impose the death penalty or to substitute it with a lighter punishmenten_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;188400191-
dc.subjectPidana Matien_US
dc.subjectNarkotikaen_US
dc.subjectMasa Percobaanen_US
dc.titleKajian Hukum Pidana Mati Dengan Masapercobaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang Narkotikaen_US
dc.title.alternativeA Legal Study of the Death Penalty with Probation for Narcotics Offenders under the Narcotics Law and the Criminal Codeen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Criminal Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
188400191 - Wira Yudha Endika Tarigan - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.59 MBAdobe PDFView/Open
188400191 - Wira Yudha Endika Tarigan - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV361.36 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.