Respon Pemberian Biochar Sekam Padi dan Mikoriza Arbuskular terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vignaradiatal)

Abstract

Kacang hijau sebagai salah satu sumber protein nabati, merupakan komoditas strategis karena permintaannya cukup besar setiap tahun, sebagai bahan pangan, pakan, maupun industri. Berbagai faktor penyebab menurunnya produksi kacang hijau antara lain kesuburan tanah rendah,alih fungsi lahan, faktor iklim tidak mendukung, dan tekhnik budidaya yang tidak tepat. Sehingga diperlukannya penggunaan pupuk organik untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan pupuk anorganik dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar sekam padi dan mikoryza arbuzkular terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata l.). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu ;1) Faktor pemberian biochar sekam padi (B), terdiri dari 4 taraf perlakuan, yakni; J0 = Tanpa biochar sekam padi, J1 = Biochar sekam padi 10 ton/ha (1,2kg/plot), J2 = Biochar sekam padi 20 ton/ha (2,4 kg/plot), J3 = Biochar sekam padi 30 ton/ha (3,6 kg/plot). 2) Faktor pemberian mikoryza arbuzkular dengan 4 taraf perlakuan, yakni A0 = Tanpa mikoryza arbuzkular, A1 = Mikoryuza arbuzkular 150kg/ha (18 g/m2), A2 = Mikoryza arbuzkular 200kg/ha (24 gr/m2), A3 = Mikoryza arbuzkular 250kg/ha (30 g/m2). Hasil dari penelitian ini menunjukan, perlakuan biochar sekam padi menunjukkan respon yang nyata terhadap jumlah daun, umur berbunga, dan jumlah polong per sampel tanaman kacang hijau. Perlakuan B1 (Biochar sekam padi 10 Ton/ha setara dengan (1,2 kg/plot)) merupakan perlakuan terbaik pada perlakuan biochar, Pada perlakuan pemberian mikoriza arbuskular menunjukkan respon yang tidak nyata terhadap semua variable yang ukur, Pada perlakuan kombinasi berbagai media tanam dan penambahan inokulasi mikoriza arbuskular menunjukkan respon yang tidak nyata terhadap semua variable yang ukur. Mung bean, as one of the sources of plant-based protein, was a strategic commodity due to its high demand each year, as food, feed, and industrial raw material. Various factors that caused the decline in mung bean production included low soil fertility, land-use conversion, unfavorable climatic factors, and inappropriate cultivation techniques. Therefore, the use of organic fertilizer was necessary to overcome the negative impacts of inorganic fertilizer use in achieving sustainable agriculture. This research aimed to determine the effect of applying rice husk biochar and arbuscular mycorrhizal fungi on the growth and production of mung bean plants (Vigna radiata L.). The design used was a factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of two factors, namely: 1) The rice husk biochar application factor (B), which consisted of four levels of treatment: J0 = Without rice husk biochar, J1 = Rice husk biochar 10 tons/ha (1.2 kg/plot), J2 = Rice husk biochar 20 tons/ha (2.4 kg/plot), J3 = Rice husk biochar 30 tons/ha (3.6 kg/plot). 2) The arbuscular mycorrhizal fungi application factor with four levels of treatment, namely A0 = Without arbuscular mycorrhizal fungi, A1 = Arbuscular mycorrhizal fungi 150 kg/ha (18 g/m2), A2 = Arbuscular mycorrhizal fungi 200 kg/ha (24 g/m2), A3 = Arbuscular mycorrhizal fungi 250 kg/ha (30 g/m2). The results of this research showed that the application of rice husk biochar showed a significant response to the number of leaves, flowering age, and number of pods per mung bean plant sample. The B1 treatment (rice husk biochar 10 tons/ha equivalent to 1.2 kg/plot) was the best treatment for biochar application. The application of arbuscular mycorrhizal fungi showed no significant response to all measured variables. The combination treatment of different planting media and arbuscular mycorrhizal inoculation showed no significant response to all measured variables.