Hubungan Kecerdasan Spiritual Dan Kecerdasan Emosional Dengan Kualitas Kinerja Penatua Dan Diaken GBKP Di Klasis Medan Kampung Lalang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis dan melihat hubungan kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional dengan kualitas kinerja Penatua dan Diaken. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah Penatua dan Diaken yang berjumlah 60 orang yang sedang melayani di klasis Medan Kampung Lalang yaitu di Jemaat Batang Serangan, Jemaat Helvetia dan Jemaat Berdikari. Tehnik pengambilan sample menggunakan total sampling. Metode pengambilan data dengan menggunakan angket, serta tehnik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis korelasi. Hipotesis penelitian adalah : 1). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kualitas kinerja Penatua dan Diaken di GBKP. Artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual seorang Penatua dan Diaken maka akan semakin baik kualitas kinerjanya, dan sebaliknya semakin rendah kecerdasan spiritual seorang Penatua dan Diaken maka akan semakin rendah kualitas kinerja yang dihasilkan. 2). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kualitas kinerja Penatua dan Diaken, semakin baik tingkat kecerdasan emosional seorang Penatua dan Diaken di GBKP maka semakin baik pula kualitas kinerjanya, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional seorang Penatua dan Diaken maka akan semakin rendah kualitas kinerja yang dihasilkan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan siknifikan antara kecerdasan emosional dengan kualitas kinerja Penatua dan Diaken, dan ada hubungan siknifikan antara kecerdasan spiritual dengan kualitas kinerja Penatua dan Diaken. This study aims to examine, analyze, and examine the relationship between spiritual intelligence and emotional intelligence with the performance quality of Elders and Deacons. The subjects of this study were 60 Elders and Deacons serving in the Medan Kampung Lalang Classis, namely the Batang Serangan Congregation, the Helvetia Congregation, and the Berdikari Congregation. The sampling technique used was total sampling. The data collection method used a questionnaire, and the data analysis technique in this study was correlation analysis. The research hypotheses are: 1). There is a significant relationship between spiritual intelligence and the performance quality of Elders and Deacons at GBKP. This means that the higher the level of spiritual intelligence of an Elder and Deacon, the better the quality of their performance, and conversely, the lower the spiritual intelligence of an Elder and Deacon, the lower the quality of their performance. 2). There is a significant relationship between emotional intelligence and the performance quality of Elders and Deacons. The higher the level of emotional intelligence of an Elder and Deacon at GBKP, the better the quality of their performance. Conversely, the lower the emotional intelligence of an Elder and Deacon, the lower the quality of their performance. The results of the study show that there is a significant relationship between emotional intelligence and the quality of performance of Elders and Deacons, and there is a significant relationship between spiritual intelligence and the quality of performance of Elders and Deacons.