UJI Beberapa Bentuk Sambung Pucuk Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Durian (Durio Zibethinus Murr.) Dengan Pemberian Hormonik Nasa

Abstract

Tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) termasuk tanaman tahunan yang digemari masyarakat Indonesia sehingga nilai ekonominya meningkat. Tanaman durian umumnya diperbanyak dengan cara sambungan. Teknik sambungan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara menyambungkan antara batang atas dengan batang bawah dengan jenis tanaman berbeda untuk membentuk klon baru. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu: Faktor uji beberapa bentuk sambungan yang terdiri dari 3 bentuk sambungan yaitu: G1 = bentuk sambung V, G2 = bentuk sambung zig-zag, dan G3 = bentuk sambung miring. Faktor pemberian hormonik NASA yang terdiri dari 4 konsentrasi yaitu: H0 = tanpa hormon (Kontrol), H1 = Konsentrasi Hormonik 1 cc/liter air, H2 = Konsentrasi Hormonik 2 cc/liter air, dan H3 = Konsentrasi Hormonik 3 cc/liter air. Hasil Penelitian ini menunjukkan perlakuan bentuk sambungan miring lebih baik dari pada bentuk sambung baji (V) dan bentuk zig-zag dinyatakan pada parameter persentase tumbuh, umur muncul tunas, panjang tunas, dan jumlah daun. Bibit durian dengan pemberian hormonik konsentrasi 1 cc/liter air lebih baik dari pada konsentrasi lainnya dalam pertumbuhan panjang tunas dan jumlah daun. Dan bibit durian dengan bentuk sambung miring dan pemberian hormonik konsentrasi 1 cc/liter air lebih baik dalam panjang tunas dan jumlah daun