Analisis Biaya Produksi Dan Pendapatan Usaha Pengolahan Biji Kopi Arabika Menjadi Bubuk Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan”

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui biaya produksi biji kopi menjadi bubuk kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan. Jenis penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dan deskritif Lokasi penelitian ini dilakukan di industri kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive Sampel pada penelitian ini merupakan pelaku usaha bubuk kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak 9 usaha . Teknik Pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil dan pembahasan biaya produksi biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berjalan. Rata-rata biaya tetap produksi Rp. 4.844.000. Biaya variabel terdiri darai biaya bahan baku dan biaya penunjang dimana biaya penunjang yang selama proses produksi berlangsung biaya penunjang itu sendiri terdiri dari Kemasan Bubuk Kopi, Listrik,Tabung Gas, dengan total biaya rata-rata 1.064.000. Biaya bahan baku ialah biaya yang harus dikeluarkan dalam satu bulan produksi dengan total rata –rata biaya, Rp.13.320.000. Rata-rata total keseluruhan biaya produksi Rp.19.228.000. Total peneriman hasil dari penjualan yang sudah terjual yang akan dihitung dari nilai jual per bungkusnya, rata-rata penjualan bubuk kopi 250 gram 292 bungkus dan harga jualnya Rp.131.000 dan penjualan 500 gram sebayak 25 Bungkus dengan harga per bungkus Rp.237.000 rata-rata penerimana bubuk kopi Dikabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp.41.262.000. Pendapatan usaha produksi dapat dihasilkan dari jumlah peneriman dikurangi biaya produksi { PD=TV-TC}. Rata-rata pendapatan usaha produksi bubuk kopi di kabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp.22.034.000. This study aims to determine the cost of producing coffee beans into coffee powder in Humbang Hasundutan Regency. This type of research uses quantitative and descriptive methods. The location of this research was carried out in the coffee industry in Humbang Hasundutan Regency. The location selection was carried out purposively. The sample in this study was 9 coffee powder business actors in Humbang Hasundutan Regency. Data Collection Techniques. The data collection method used in this study was by using observation and interview methods. Results and discussion of production costs are costs incurred during the production process. The average fixed cost of production is IDR 4,844,000. Variable costs consist of raw material costs and supporting costs where the supporting costs during the production process, the supporting costs themselves consist of Coffee Powder Packaging, Electricity, Gas Cylinders, with a total average cost of 1,064,000. Raw material costs are costs that must be incurred in one month of production with a total average cost of Rp. 13,320,000. The average total production cost is Rp. 19,228,000. Total revenue from sales that have been sold will be calculated from the selling value per pack, the average sale of 250 gram coffee powder is 292 pics and the selling price is Rp. 131,000 and the sale of 500 grams is 25 pics with a price per pic of Rp. 237,000, the average revenue of coffee powder in Humbang Hasundutan Regency is Rp. 41,262,000. Production business income is generated by subtracting total revenue from production costs (PD=TV-TC). The average income from coffee powder production in Humbang Hasundutan Regency is IDR 22,034,000.