The Effect Of Remote Working On Employees' Organizational Commitment With Work-Life Balance As A Mediator

Abstract

Kerja jarak jauh selama pandemi juga telah mengubah persepsi banyak orang, terutama terkait efektivitasnya. Beberapa penelitian dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa produktivitas bekerja dari rumah (WFH) sebenarnya lebih baik dibandingkan bekerja di kantor. Sebuah studi oleh Stanford yang dilakukan terhadap 16 ribu pekerja selama sembilan bulan menunjukkan bahwa bekerja dari rumah meningkatkan produktivitas sebesar 13 persen. Sementara itu, survei dari Connect Solutions pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 77 persen pekerja WFH beberapa kali dalam sebulan mengalami peningkatan produktivitas, dengan 30 persen bekerja lebih banyak dalam waktu lebih singkat dan 24 persen menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam periode yang sama (Gerguri, 2023). Bagi pekerja, bekerja dari rumah juga dapat menghemat sejumlah biaya, seperti biaya makan dan transportasi. Kerja dari rumah juga dapat mengurangi stres yang muncul saat perjalanan ke kantor, terutama jika melewati kemacetan. Selain itu, pekerja juga dapat meningkatkan keseimbangan kehidupan-kerja (Work-Life Balance). Banyaknya manfaat yang diperoleh membuat budaya kerja jarak jauh semakin populer. Namun, karena berkurangnya intensitas pekerja datang ke kantor, interaksi yang terjadi baik antarpegawai maupun dengan atasan menjadi berkurang. Hal ini juga menjadi salah satu alasan penulis tertarik untuk meneliti pengaruh Kerja Jarak Jauh terhadap Komitmen Organisasi dengan Keseimbangan Kehidupan-Kerja sebagai variabel mediasi, mengingat berkurangnya intensitas komunikasi karyawan dengan rekan kerja dan atasan di perusahaan tempatnya bekerja karena sedang menjalankan Kerja Jarak Jauh. ImplementationRemote work during the pandemic has also changed the perception of many people so far, especially in terms of its effectiveness. Several studies in recent months have shown that the productivity of remote work from home is actually better than working in the office. A study by Stanford conducted on 16 thousand workers for nine months showed that working from home has increased productivity by 13 percent. Meanwhile, a survey from Connect Solutions in 2022 showed that 77 percent of WFH workers several times a month experienced increased productivity, with 30 percent working more in less time and 24 percent doing more work in the same period(Gerguri, 2023). Meanwhile, for workers, working from home can save a number of costs such as food costs and transportation costs. Working from home can also reduce stress caused during the trip to the office, especially if passing through traffic jams. In addition, workers can also improve their Work-Life Balance. The many benefits that can be obtained make the remote work culture increasingly popular. Howeverbecause ofthe lack of intensity of a worker coming to the office also causes a lack of interaction that occurs both between employees and with superiors. This is also one of the reasons why the author is interested in examining the effect of Remote Working on Organizational Commitment with Work-Life Balance as a mediator variable considering the lack of intensity of an employee to communicate with colleagues and superiors in the company where he works because the employee is doing Remote Working