Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28557
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSinaga, Rudi Salam-
dc.contributor.authorSianturi, Putra Felix Pradana-
dc.date.accessioned2025-09-12T08:22:26Z-
dc.date.available2025-09-12T08:22:26Z-
dc.date.issued2025-03-22-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28557-
dc.description9 Halamanen_US
dc.description.abstractPenelitian ini mengevaluasi pengaruh implementasi kebijakan terhadap efektivitas pengembangan Pantai Binasi di Kabupaten Tapanuli Tengah. Model implementasi kebijakan Edward III digunakan sebagai kerangka analisis dengan empat indikator utama: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasional, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner dan dokumentasi yang melibatkan pegawai Dinas Pariwisata, pelaku usaha, dan wisatawan. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan belum optimal dalam mendukung pengembangan Pantai Binasi. Kendala utama meliputi koordinasi yang lemah, keterbatasan anggaran, minimnya partisipasi masyarakat, serta tantangan dalam pengelolaan lingkungan. Meskipun jumlah wisatawan meningkat dari 10.000 pada tahun 2020 menjadi 30.000 pada 2023, pertumbuhan ini belum memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal. Oleh karena itu, strategi yang disarankan mencakup penguatan koordinasi antar-stakeholder, peningkatan infrastruktur, optimalisasi pemasaran digital, pemberdayaan masyarakat, serta pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Dengan kebijakan yang lebih efektif, Pantai Binasi dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan. This study evaluates the influence of policy implementation on the effectiveness of Binasi Beach development in Central Tapanuli Regency. Edward III's policy implementation model is used as an analytical framework with four main indicators: communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. This study uses a quantitative method with a correlation technique, where data is collected through questionnaires and documentation involving Tourism Office employees, business actors, and tourists. Data analysis was carried out using Pearson Product Moment correlation test and simple linear regression. The results of the study show that the implementation of policies has not been optimal in supporting the development of Binasi Beach. The main obstacles include weak coordination, budget limitations, lack of community participation, and challenges in environmental management. Although the number of tourists increased from 10,000 in 2020 to 30,000 in 2023, this growth has not had a significant impact on the local economy. Therefore, the suggested strategies include strengthening coordination between stakeholders, improving infrastructure, optimizing digital marketing, empowering the community, and better managing the environment. With more effective policies, Binasi Beach can develop into a sustainable leading tourist destination.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;208510017-
dc.subjectImplementasi kebijakanen_US
dc.subjectefektivitas pariwisataen_US
dc.subjectPantai Binasien_US
dc.subjectpengembangan wisataen_US
dc.titlePengaruh Implementasi Kebijakan Terhadap Efektivitas Pengembangan Pantai Binasi Kabupaten Tapanuli Tengahen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:SP - Government Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
208510017 - Putra Felix Pradana Sianturi - Fulltext.pdfFulltext366.56 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.