Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28560
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRitonga, Syafruddin-
dc.contributor.authorTarihoran, Yuli Kartika-
dc.date.accessioned2025-09-12T08:27:41Z-
dc.date.available2025-09-12T08:27:41Z-
dc.date.issued2025-04-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/28560-
dc.description8 Halamanen_US
dc.description.abstractBerdasarkan penelitian ini, strategi komunikasi kesehatan oleh paramedis di Desa Unteboang dalam upaya mengurangi angka stunting telah dilakukan melalui penyuluhan kesehatan dan kegiatan posyandu. Namun, efektivitasnya masih terkendala oleh rendahnya partisipasi masyarakat, resistensi orang tua terhadap diagnosis stunting, serta keterbatasan akses informasi yang komprehensif. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media komunikasi yang lebih luas, seperti media digital dan cetak, serta pendekatan interpersonal yang lebih adaptif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan stunting. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam strategi komunikasi kesehatan, termasuk peningkatan peran kader kesehatan, pemanfaatan teknologi digital, dan kerja sama dengan tokoh masyarakat. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan evaluasi berkala, diharapkan efektivitas komunikasi kesehatan dapat ditingkatkan guna menciptakan perubahan perilaku yang lebih positif dalam pencegahan dan penanganan stunting. Based on this study, the health communication strategy by paramedics in Unteboang Village in an effort to reduce stunting rates has been carried out through health counseling and posyandu activities. However, its effectiveness is still constrained by low community participation, parental resistance to stunting diagnosis, and limited access to comprehensive information. A qualitative approach with a descriptive method is used in this study to analyze the communication strategies applied, with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation studies. The results of the study show that the wider use of communication media, such as digital and print media, as well as a more adaptive interpersonal approach, is needed to increase public awareness of the importance of stunting prevention. Therefore, there is a need for innovation in health communication strategies, including increasing the role of health cadres, the use of digital technology, and cooperation with community leaders. With a more inclusive approach and periodic evaluation, it is hoped that the effectiveness of health communication can be improved to create more positive behavior change in stunting prevention and management.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;-
dc.subjectHealth Communication Strategyen_US
dc.subjectParamedicen_US
dc.subjectStunting Preventionen_US
dc.subjectStrategi Komunikasi Kesehatanen_US
dc.subjectPencegahan Stuntingen_US
dc.titleStrategi Komunikasi Kesehatan Paramedis dalam Mengurangi Stunting pada Anak di Desa Unteboang Tapanuli Tengahen_US
dc.title.alternativeParamedic Health Communication Strategy in Reducing Stunting in Children in Unteboang Village, Central Tapanulien_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Communication Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198530073 - Yuli Kartika Tarihoran - Fulltext.pdfFulltext375.33 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.