The Role of the Mandailing Natal Regency Transportation Office in Increasing Regional Original Revenue (PAD) Parking Management in Panyabungan City

Abstract

The low parking revenue in Mandailing Natal Regency over the past two years has hurt Regional Original Revenue (PAD). Observations show that this problem is caused by a lack of public awareness of paying parking fees and a lack of knowledge about parking services. This study aims to analyze the role of the Mandailing Natal Regency Transportation Office in increasing PAD through parking management in Panyabungan City. The approach used is qualitative with descriptive type, and data is collected through observation, interviews, and documentation conducted at the Transportation Agency office. The results showed that the agency has three leading roles in parking management to increase PAD: planning, mobilizing, and supervising. However, internal and external obstacles complicate parking management, such as the lack of parking lots in Panyabungan City that could disrupt nearby shops and the unavailability of terminals for rural transportation and buses. Therefore, although the role of the Transportation Agency is already underway, further optimization is needed to increase PAD through better parking management in Panyabungan City. Rendahnya pendapatan parkir di Kabupaten Mandailing Natal selama dua tahun terakhir telah menghambat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masalah ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar retribusi parkir dan kurangnya pengetahuan tentang layanan parkir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Dinas Perhubungan Kabupaten Mandailing Natal dalam meningkatkan PAD melalui manajemen parkir di Kota Panyabungan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan tipe deskriptif, dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan di kantor Dinas Perhubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinas tersebut memiliki tiga peran utama dalam manajemen parkir untuk meningkatkan PAD: perencanaan, penggerakan, dan pengawasan. Namun, kendala internal dan eksternal mempersulit manajemen parkir, seperti kurangnya lahan parkir di Kota Panyabungan yang dapat mengganggu pertokoan di sekitarnya dan tidak tersedianya terminal untuk angkutan pedesaan dan bus. Oleh karena itu, meskipun peran Dinas Perhubungan sudah berjalan, optimalisasi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan PAD melalui manajemen parkir yang lebih baik di Kota Panyabungan.