Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Konvergensi Pencegahan Stunting pada Program Pemberian Makanan Tambahan untuk Pemulihan di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih terjadi di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Medan Selayang, dan umumnya dialami oleh anak-anak dari keluarga menengah ke bawah yang tinggal di rumah tidak layak huni. stunting terutama disebabkan oleh rendahnya pemahaman orang tua tentang pola asuh dan gizi, lingkungan yag tidak higienis, serta gaya hidup yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan Peraturan Wali Kota Medan Nomor 18 Tahun 2020 mengenai Konvergensi Pencegahan Stunting melalui pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kecamatan Medan Selayang, serta menganalisis faktor-faktor penghambat pelaksanaannya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori implementasi Van Meter dan Van Horn dengan enam indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program PMT telah berjalan baik pada indikator standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi atau organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksana serta karakteristik organisasi pelaksana. Namun, indikator sikap para pelaksana dan lingkungan sosial, ekonomi, serta politik masih belum optimal. Faktor penghambat program meliputi kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, ketidaksesuaian jadwal pelaksanaan program serta keterbatasan ekonomi keluarga. Stunting is a chronic nutritional problem that still occurs in various regions, including Medan Selayang District, and is generally experienced by children from lower-middle class families who live in uninhabitable houses. Stunting is mainly caused by low parental understanding of parenting and nutrition patterns, unhygienic environments, and irregular lifestyles. This study aims to examine the implementation of Medan Mayor Regulation Number 18 of 2020 concerning the Convergence of Stunting Prevention through the implementation of the Supplementary Feeding (PMT) program in Medan Selayang District, and to analyze the factors inhibiting its implementation. The study used a qualitative descriptive approach with data collection methods through observation, interviews, and documentation. The theory used is the Van Meter and Van Horn implementation theory with six indicators. The results of the study indicate that the implementation of the PMT program has been running well on the indicators of standards and policy targets, resources, communication or related organizations and implementing activities and the characteristics of the implementing organization. However, the indicators of the attitudes of implementers and the social, economic, and political environment were still not optimal. Factors inhibiting the program include lack of public awareness and participation, inconsistency of the program implementation schedule, and family economic limitations.