Dampak Psikologis tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga pada Suami yang Mengkonsumsi Narkotika

Abstract

Maraknya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah suatu kenyataan yang cukup memprihatinkan. Dari berbagai statistik, kian hari angka tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia semakin tinggi. Banyak upaya yang dilakukan, namun banyak pula kendala yang dihadapi sehingga menimalisir KDRT masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua. Perlu diingat bahwa ketika kita masuk dalam kasus yang ada di ranah keluarga, maka kita memasuki wilayah yang cukup sensitif dan privasi. Mengingat keluarga sebagai institusi privat bukan suatu yang mudah untuk membuka apa yang terjadi di dalamnya apalagi secara terbuka. Tiap individu bagaimanapun juga memiliki wilayah pribadi yang tidak bisa menjadi konsumsi publik. oleh karena itu untuk menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) memerlukan sikap yang bijaksana. Fathul (2003) menjelaskan bentukbentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) diantaranya adalah: kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual dan kekerasan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tindak kekerasan dalam rumah tangga pada suami yang mengkonsumsi narkotika, dan sejauh mana dampak kekerasan yang dirasakan oleh korban kekerasan yang dilakukan oleh suaminya karena pengkonsumsi narkotika. Dalam penelitian ini ini digunakan metode kualitatif dan responden di dalam penelitian ini adalah dua orang istri (2 orang istri dari korban kekerasan yang dilakukan oleh suaminya). Hasil menunjukkan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh suaminya memiliki dampak yang negatif yaitu istri yang mengalami kekerasan baik fisik, psikologis, ekonomi dan kekerasan seksual membuat istri menjadi pendiam dan pemalu dan ingin mengakhiri rumah tangga dengan suaminya