Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Kebun Silau Dunia Kabupaten Simalungun

Abstract

Membangun mutu insani yang berkualitas tidaklah cukup dengan mengandalkan kecerdasan intelektual semata tetapi juga harus didukung oleh kecerdasan emosi. Karyawan yang akan menghadapi pension sering mengalami kecemasan yang terlalu berlebihan sehingga berefek pada keadaan psikologis maupun fisiologis mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empirik hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi pensiun ada karyawan PT.Perkebunan Nusantara III Kebun Silau Dunia. Untuk mengukur sejauh mana hubungan kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi pensiun digunakan teori aspek-aspek kecemasan menghadapi pensiun yang dikemukakan oleh Priest dan Hawari (1999) yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis. Sedangkan yang mengungkap kecerdasan emosi yang dikemukakan oleh Goleman (2000) terdapat lima aspek yaitu kemampuan mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi emosi, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 46 orang, sampel yang diperoleh berdasarkan karekteristik sampel. Hasil penelitian ini berdasarkan variabel kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi pensiun menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan menghadapi pensiun. Hal ni membuktikan hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini ditolak