Analisis Pemasaran Gabah (Studi Kasus : Desa Serdang, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

Abstract

Pertanian merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Negara berkembang seperti Indonesia. Padi merupakan produk pertanian pangan yang utama dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Perkembangan luas panen dan produksi padi Sumatera Utara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 0,92 % per tahun. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang memberikan kontribusi terbesar luas panen padi tahun 2014 yang berada diurutan kedua setelah Kabupaten Simalungun. Kecamatan Beringin merupakan salah satu kecamatan yang memiliki potensi padi sawah dengan luas lahan 5.103 Ha dan Desa Serdang adalah desa yang potensi utama dan mata pencaharian penduduknya adalah padi sawah dengan luas lahan 284 Ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran gabah di Desa Serdang, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang dan untuk mengetahui efisiensi pemasaran gabah di Serdang, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2016. Pengambilan sampel Petani dilakukan dengan metode proportionate stratified random sampling sebanyak 53 petani. Sedangkan Sampel pedagang pengumpul di ambil dengan metode sensus yaitu sebanyak 3 pedagang dan untuk pedagang kilang di ambil sebanyak 3 pedagang dengan metode Purposive sampling. Sehingga jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah 59 sampel. Responden penelitian ini adalah petani padi di lokasi dan lembaga-lembaga terkait dalam pemasaran gabah. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang akan digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Saluran pemasaran gabah akan dianalisis secara kualitatif dan efisiensi pemasaran gabah akan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan margin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran gabah di lokasi penelitian yaitu, saluran pertama dimulai dari petani sampai pada pedagang kilang di Kecamatan Beringin.Saluran kedua dimulai dari petani, pedagang pengumpul selanjutnya sampai pada pedagang kilang Kecamatan Beringin. Margin pemasaran terbesar adalah RP.4.500 terdapat pada saluran I dan Saluran yang lebih efisien terdapat pada saluran II dengan nilai efisiensi sebesar 12,61 %.