Suatu Tinjauan Terhadap Peranan Victimologi Bagi Korban Perkosan (Studi di Kasus di Pengadilan Negeri Medan)

Abstract

Salah satu kejahatan yang meresahkan masyarakat adalah kejahatan perkosaan. Kejahatan perkosaan antara lain diatur di dalam Pasal 285 KUH Pidana yaitu "Barang siapa dengan kekerasan ataupun ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia, dihukum karena memperkosa dengan hukuman penjara selama-lamanya 12 (dua belas) tahun lamanya". Masalah keadilan dan hak asasi manusia dalam kaitannya dengan penegakan hukum pidana memang bukan merupakan pekerjaan yang sederhana untuk direalisasikan. Banyak peristiwa dalam kehidupan masyarakat menunjukkan bahwa kedua hal tersebut kurang memperoleh perhatian yang serius dari pcmerintah, padahal sangat jelas dalam Pancasila, sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, masalah perikemanusiaan dan perikeadilan mendapat tempat sangat penting sebagai perwujudan dari Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab serta Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu eontoh kurang diperhatikannya masalah keadilan dan hak asasi dalam peocgakan hukum pidana adalah berkaitan dengao perlinduogan hukum terhadap korban umiak kejahatan.