Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Human Trafficking Studi Kasus di Poltabes Medan

Abstract

Trafficking kini menjadi isu besar yang menarik perhatian regional dan global. Meski sulit memperkirakan jumlah orang Indonesia yang menjadi korban trafficking. Perdagangan manusia sekarang dianggap sebagai sumber keberuntungan terbesar ketiga sebagai criminal terorganisir setelah perdagangan obat-obatan terlarang dan senjata. Umumnya dalam trafficking anak perempuan yang putus sekolah, yang mempunyai masalah pribadi dan dari keluarga yang miskin direkrut dari daerah asalnya seperti kota, kampong dan desa miskin, untuk dipekerjakan di dunia hiburan. Dari sudut pandang korban seringkali karena ketidaktahuan atau keterpaksanaan sehingga mereka terjerumus ke dalam dunia pelacuran. Skripsi ini berbicara tentang masalah perdagangan (trafficking) dimana anak menjadi korbannya, perdagangan (trafficking) terhadap anak dilatarbelakangi oleh masih lianyaknya pihak yang belum mengetahui tentang masalah perdagangan (trafficking) bagi anak. Dan peraturan hukum yang ada saat ini dirasa belum cukup untuk mengatasi komprehensif. Dimana penelitian ini bertujuun untuk mengetahui kaidah hukum dan perundang-undang tentang trafficking, factor- faktor yang mendorong terjadinya perdagangan manusia, bagaimana upaya perlindungan dan penanganan hukum bagi anak korban trafficking