Fungsi Dan Peranan Perbankan Dalam Sistem Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Bpih) Berdasarkan Undang-Undang No.17 Tahun 1999 (Studi Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Medan Tiara)

Abstract

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data maka diketahui pelayanan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) melalui perbankan pada dasarnya dilakukan dengan sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) yaitu jaringan komputer milik Departemen Agama yang tersambung secara online realtime dengan jaringan komputer BPS BPIH di seluruh Indonesia dan Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi. Dengan sistem komputerisasi ini maka dapat diketahui bahwa Pelayanan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) melalui perbankan adalah sesuatu penyederhanaan pelayanan haji dan mengenai BPlH nya adalah dilakukan secara profesional dengan menempatkan lembaga yang terkait dalam hal pengelolaan uang yaitu bank. Koordinasi antara perbankan dengan Departemen Agama dalam sistem pembayaran BPIH menempatkan efektivitas pelayanan penyelenggaraan perjalanan haji secara maksimal. Dimana Departemen Agama dapat melakukan aktivitasnya di bidang lain dalam pengurusan perjalanan haji, seperti pemondokan dan pengangkutan jemaah, makan dan minum dan lain sebagainya. Sedangkan bagi pihak perbankan pengelolaan BPIH dengan sistem Siskohat berarti menaikan produktivitas bank penerima setoran BPIH tersebut dan sekaligus meningkatkan perputaran dana bagi bank tersebut.