Analisis Komparatif Pemberian Kredit PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) Terhadap Produksi dan Pendapatan Pembudidaya Keramba Ikan Nila (Oreochrome Sp) di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Langkat

Abstract

Program Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mentargetkan Indonesia menjadi negara penghasil ikan terbesar di dunia dengan memaksa semua pihak yang memiliki wilayah usaha bidang perikanan agar menghasilkan produksi sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan lahan-lahan yang selama ini pasif menjadi lahan yang produktif. Sungai Betuah di Desa Sungai Ular memiliki potensi alam yang sangat mendukung untuk dijadikan pembudidayaan keramba ikan nila. Arusnya tenang seperti genangan, memiliki salinitas air 5 permil yang masih tolerir untuk kehidupan ikan nila dan airnya bebas dari limbah rumah tangga dan limbah pabrik. Keadaan ini tidak dimiliki oleh sungai lain pada umumnya sehingga sungai ini dijadikan salah satu sentra pembudidayaan keramba ikan nila di daerah tersebut. Pertambahan produksi budidaya ini dirasakan belum begitu memuaskan dibandingkan dengan potensi sungai yang begitu luas. Hal ini dikarenakan kurangnya modal kerja yang dimiliki para pembudidaya. Untuk itu, pemerintah melalui Kementrian BUMN menerbitkan Peraturan Menteri tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dalam hal ini adalah Bank Mandiri untuk meningkatkan potensi usaha kecil yang ada guna membantu meningkatkan perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat produksi dan pendapatan pembudidaya keramba ikan nila sebelum dan setelah menerima kredit PKBL serta seberapa besar dampak pemberian kredit PKBL ini terhadap peningkatan tingkat produksi dan pendapatan pembudidaya keramba ikan nila di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang. Metode yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb Douglass, pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, uji t parsial, uji t perbedaan dua harga rata-rata, uji F, uji koefisien determinasi dan uji asumsi klasik. Data yang digunakan adalah data produksi dan pendapatan pembudidaya sebelum dan setelah menerima kredit PKBL yaitu tahun 2011 dan 2012. Koefisien determinasi sekitar 0,975 menjelaskan bahwa persentase dari variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 97,5%. Uji t perbedaan dua harga rata-rata menunjukkan nilai thit 5,003 < ttabel 4,25 yang berarti terdapat perbedaan antara rata-rata pendapatan pembudidaya sebelum dan sesudah menerima kredit PKBL dimana tingkat pendapatan pembudidaya keramba ikan nila mengalami penurunan setelah menerima kredit PKBL.