Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (Studi Kasus)

Abstract

Hasil dari penelitian I riset diperoleh hasil perhitungan dengan sumber data Biro Pusat Stastistik (BPS) tahun 2003, Monografi Kelurahan dan Data Survey Lapangan tahun 2004 Kelurahan Baru Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar sebagai berikut: 1. Status Legalitas Ketidaksesuaian dengan RUTR 40,00 % 2. Tingktat Kepadatan Penduduk = 258,64 Jiwa/Ha 3. Tingkat Kepadatan Bangunan 80,67 Unit/Ha 4. Frekuensi Bencana Alam Longsor (tahun 2003) Kali 5. Tingkat Pertumbuhan Penduduk (pertahun) 0,63 % 6. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera 27,45 % 7. Angka Penderita Malaria 3,86 % Diare= 11,60 % Demam Berdarah 7,73 % 8. Bangunan Tidak Permanen 66,74 % 9. Kondisi Prasarana dan Sarana - Jumlah KK tidak menggunakan PDAM 55,00 % - Jumlah KK tidak memiliki jamban 3,92 % - Jumlah KK yang membuang sampah sembarangan 82,40 % - Total panjang satu Drainase rusak tidak berfungsi 75,47 % - Total panjang jalan rusak 65,60 % Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa lokasi tersebut merupakan kawasan kumuh sedang (lihat label 3-1 ), dari kajian dan analisa tersebut serta survey lapangan diperoleh Total Biaya Pembangunan I Rehabililasi Prasarana dan Sarana Kawasan Permukiman Kumuh sebcsar Rp.5.369.119. I 09 (lihat tabel 4- 4). Dari hasil ini diharapakan menjadi wacana pemikiran dan suatu altematif Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan, dengan melibatkan potensi dan eksitensi dari seluruh pihak yang berkcpentingan, baik pemerintah maupun masyarakat.