Pemanfaatan Daun Sirsak (Annona muricata) dan Cendawan Beauveria bassiana untuk Mengendalikan Rayap di Laboratorium

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2006 di Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit Kota Siantar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yakni : (1) Faktor ekstrak daun sirsak (notasi S), yaitu S0 = tidak dicelupkan ke dalam ekstrak daun sirsak; S1 = tissue dicelupkan ke dalam ekstrak daun sirsak konsentarsi 5 g/liter air; S2 = tissue dicelupkan ke dalam ekstrak daun sirsak konsentarsi 10 g/liter air; S3 = tissue dicelupkan ke dalam ekstrak daun sirsak konsentarsi 15 g/liter air; dan (2) Faktor larutan Beauveria bassiana (notasi B), yaitu : B0 = tissue tidak direndam dengan larutan Beauveria bassiana ; B1 = tissue direndam dengan larutan Beauveria bassiana selama 5 menit; B2 = tissue direndam dengan larutan Beauveria bassiana selama 10 menit; B3 = tissue direndam dengan larutan Beauveria bassiana selama 15 menit. Parameter yang diamati adalah : (1). Perilaku rayap; (2) Persentase Mortal;itas rayap; dan (3) Persentase kehilangan tissue Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan dengan daun sirsak yang terbaik pada penelitian ini adalah pada perlakuan S2 (dengan konsentrasi 10 gr/liter air) sedang untuk perlakuan dengan cendawan B. bassiana adalah pada perlakuan B3 (perendaman dengan larutan selama 15 menit). Penggunaan pestisida botani antara daun sirsak dan B. bassiana lebih baik digunakan secara terpisah, karena hasilnya berbeda nyata.