Tata Laksana Proyek Penyususnan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTK) Kecamatan Na.IX-X Kabupaten Labuhan Batu (Study Kasus)

Abstract

Ketersediaan lahan yang cukup luas, sarana dan prasarana transportasi dan tenaga kerja dengan upah yang relatif murah merupakan potensi yang memberikan peluang bagi pengembangan wilayah tersebut. Dari proyeksi diketahui jumlah penduduk tahun 2005 adalah 39.373 jiwa dan tahun 2010 adalah 41.842 jiwa dengan laju pertumbuhan terbesar terdapat didesa Aek Kota Batu ( 2,22 % ) dan terkecil didesa simpang Merbau (0, 78 % ). Sedangkan dari rencaana kependudukan didapatkan kepadatan penduduk tertinggi di kelurahan Pers. Pasang Lela dan simpang Merbau ( diatas 1000 jiwa I km2 ) dan terkecil didesa Aek Kota Batu dan Batu Tunggal ( kurang dari 100 jiwa I km2 ). Penyebaran penduduk yang tidak merata dan seimbang ini merupakan kendala bagi pengembangan wilayah perencanaan. Berdasarkan hasil penilaian penggunaan bangunan kawasan perkotaan tahun 2000 bahwa kepadatan bangunan yang cukup tinggi terdapat dikelurahan Pers. Pasang Lela dan Simpang Merbau, sedangkan desa maupun kelurahan lain tergolong rendah tingkat kepadatan bangunannya. Selanjutnya intensitas penggunaan bangunan dapat dikategorikan rendah (kurang dari 1 ) kecuali untuk kegiatan perdagangan dan jasa dikelurahan Pers. Pasang Lela Sesuai dengan hasil penilaian tersebut maka wilayah perencanaan pada saat ini masih menunjukkan tingkat perkembangan yang cukup memadai, dirnana kemungkinan pengembangan masih dapat dilakukan baik secara intensifikasi ataupun ekstensifikasi berupa perluasan kawasan terbangun.