Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/7259
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSiregar, M. Akbar-
dc.contributor.advisorHamid, Azwar-
dc.contributor.authorSyahdi, Oni Fajar-
dc.date.accessioned2018-01-10T03:13:56Z-
dc.date.available2018-01-10T03:13:56Z-
dc.date.issued2007-06-08-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/7259-
dc.descriptionAnalisis penelitian ini menggunakan aplikasi model teori permintaan double logaritma natural diproses dengan metode Ordinary of least Square (OLS). Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari berbagai sumber seperti Statistik Ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Fisheries Statistics (FishStat) milik FAO Fiasheries Department, FAOSTAT milik Food and Agriculture Organization (FAO), World Outlook Economics Database milik InternationaI Monetary Fund (IMF), National Marina Fisheries Service (NAIFS), GlobeFish-FAO, United States Department of Agriculture (USDA) dan lainnya. Data yang diobservasi adalah data runtun waktu (time series) selama 20 tahun dengan waktu penelitian diantara tahun 1985 sampai tahun 2004. Sedangkan program aplikasi statistik yang dipergunakan dalam regresi model adalah Program Aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11,0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak seluruh variabel menunjukkan tanda-tanda yang sesuai dengan hipotesis serta perolehan tingkat signifikansi dan elastisitas yang berbeda-beda dari variabel-variabel yang diamati pada setiap negara tujuan ekspor terpilih. Variabel yang sesuai dengan hipotesis untuk negara Jepang adalah variabel harga udang beku Indonesia dan tingkat pendapatan per kapita.. Sedangkan variabel yang sesuai dengan hipotesis untuk negara Amerika adalah variabel harga udang beku Indonesia, harga udang beku negara pesaing (Thailand), tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi per kapita. Selebihnya adalah tidak sesuai dengan hipotesis yang dirumuskan. Disimpulkan bahwa Jepang sebagai pasar ekspor terbesar udang beku Indonesia mengalami depresiasi dalam hal volume ekspor akibat adanya pengalihan pasar ekspor udang beku Indonesia ke negara tujuan ekspor lainnya. Sedangkan Amerika merupakan pasar ekspor yang potensial bagi peningkatan ekspor udang beku Indonesia. Pasar udang Jepang mulai jenuh akibat penawaran berlebih (surplus supply), sedangkan pasar udang Amerika mengalami permintaan berlebih (surplus demand) pasca kebijakan anti dumping Amerika. Sebagai pesaing, Vietnam merupakan ancaman paling potensial bagi pangsa pasar udang beku Indonesia di pasar udang Jepang yang selama ini didominasi Indonesia. Sedangkan Thailand bukan merupakan negara pesaing yang potensial di pasar udang Amerika pasca kebijakan anti dumping Amerika.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectproduk udang bekuen_US
dc.subjectpasar eksporen_US
dc.subjectpengaruh faktor permintaanen_US
dc.titleAnalisis Permintaan Pasar Ekspor Terhadap Produk Udang Beku (Frozen Shrimps/ Prawn) Indonesiaen_US
dc.typeTesis Magisteren_US
Appears in Collections:MT - Master of Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
051802009.pdfFulltext1.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.