Analisa Laba Kotor dalam Pengembalian Keputusan Penjualan pada PT Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Bagian Utara

Abstract

Oalam menentukan tingkat hasil dari aktivitas penjualan dimana tingkat hasil/penjualan yang di peroleh dapat diketahui dengan cara mengalikan jumlah unit yang terjual dengan harga pokok penjualan per unit, di perlukan suatu analisa-analisa yang cukup mendalam, di mono hasil analisa ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi pihak manajemen dalam menetapkan berapa besar tingkat volume penjualan yang harus di capai serta pada tingkat harga berapa produk tersebut layak untuk di jual. Salah satu bentuk analisa yang dapat dijadikan dasar bagi pihak manajemen perusahaan dalam nrenentukan kebijaksanaan tentang aktivitas penjualan tersebut yaitu Analisa Laba Kotor. Analisa laba kotor merupakan suatu analisa yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan laba kotor tersebut berubah yaitu : 1 . Perubahan harga jual produk. 2. Perubahan volume penjualan. 3. Perubahan dalam unsur biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja don biaya pabrik lainnya) . Telah diketahui bahwa ado beberapa faktor yang sangat mempengaruhi jumlah laba yang ingin di peroleh (dalam hal ini laba kotor) , dimana faktor tersebut diantaranya adalah faktor penjualan don. harga pokok penjualan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada kedua faktor di atas perlu di analisa lebih lanjut penyebab perubahan tersebut don ahtisipasi tindakan yang perlu di ambil oleh pihak manajemen perusahaan. Mengenai penjualan, perubahan laba kotor dikarenakan kenaikan atau penurunan harga jual tidak dapat dijadikan patokan berhasil atau tidaknya bagian penjualan dalam menjalankan fungsinya, karena harga jual ini sangat di tentukan oleh keadaan pasar konsumen, atau dapat dikatakan perubohan ini disebobkan faktor ekstern yang tidak dapat dikendalikan perusahaan. Akan tetapi, perubahan laba kotor yang diakibatkan oleh faktor intern, yaitu perubahan terhadap kuantitas yang di jual dan harga pokok barang yang di jual, maka analisa terhadap perubahon tersebut sangat perlu di l akukan. Dengan diketahuinya faktor yang menjadi penyebab perbuahan tersebut maka pihak manajemen perusahaan mempunyai dasar dalam melckukan aktivitas penjualan pada periode/masa berikutnya.