Strategi Pemberian Kredit pada PT Bank Perkredit Rakyat Dana Ganda

Abstract

Sektor perbankan telah mewujudkan peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional, baik melalui fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan maupun fungsi penciptaan uang melalui pemberian kredit kepada masyarakat. Kredit merupakan salah satu kata dan unsur yang paling aktif dalam operasional suatu bank, yang merupakan bentuk pinjaman/sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan masyarakat. Pihak bank dalam memberikan kredit harus menggunakan strategi yang tepat, dimana strategi pemberian tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap pengembalian kredit. Penulis memilih objek penelitian pada PT. BPR Dana Ganda Tanjung Morawa yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang perbankan. Dimana tujuan perusahaan ini adalah membantu masyarakat dan pengusaha kecil dalam hal pinjaman dana agar usaha mereka berjalan dan berkembang. Perusahaan tersebut memberikan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman dari rentenir. Adapun strategi yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam pemberian kredit adalah : 1. Menetapkan serangkaian ketentukan untuk lebih selektif memilih pihak-pihak yang berhak mendapatkan kredit. 2. Memberikan kredit dengan cara membuat serangkaian prosedur dan berusaha melaksanakannya secara benar. 3. Menggolongkan/mengklasifikasikan seluruh kredit yang sudah diberikan apakah dalam kategori lancar, kurang lancar, diragukan atau macet, yang nantinya dapat dijadikan gambaran dalam pemberian kredit berikutnya, terutama dalam hal penanggulangan kredit bermasalah. 4. Membina hubungan yang baik, dengan masyarakat khususnya pihak-pihak pemakai kredit, dan instansi-instansi terkait yang berkekuatan hukum. Diri Keseluruhan strategi yang dilakukan pihak perusahaan kadang kala juga masih menghacapi masalah/hambatan dalam pengembalian kredit, namun pihak perusahaan sudah menetapkan cara-cara strategic dalam penyelesaian penagihan piutang yang bermasalah baik secara damai maupun secara hukum. Untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan sebaiknya selalu diadakan pengawasan yang efektif agar penyampaian antara kondisi yang diharapkan dan realisasinya dapat dihindarkan terutama pihak bank harus membuat cacatan tertulis mengenai perkembangan usahanya, sehingga akan tercipta internal control dan preventif kredit macet yang baik.